Berita

Paspor Malaysia (Foto: IG@freakind.media)

Dunia

Paspor Malaysia Terkuat ke-3 Dunia

SENIN, 17 NOVEMBER 2025 | 12:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Paspor Malaysia resmi menjadi salah satu yang terkuat di dunia. Dalam laporan Global Passport Power Rank 2025, Negeri Jiran menempati posisi ketiga, melampaui Amerika Serikat (AS) yang kini berada di peringkat ke-9.

Dengan kenaikan peringkat tersebut, pemegang paspor Malaysia kini bisa mengakses 174 negara tanpa visa, maupun dengan fasilitas visa-on-arrival, e-visa, ataupun otorisasi perjalanan elektronik.

Dalam indeks yang dirilis Arton Capital, Malaysia berada di posisi ketiga bersama 15 negara lain seperti Jerman, Prancis, Italia, Belanda, Finlandia, Korea Selatan, hingga Portugal. 


Sementara itu, paspor AS hanya memiliki akses ke 168 destinasi dalam indeks yang sama, membuatnya turun dalam persaingan mobilitas global.

Kenaikan peringkat tersebut menunjukkan meningkatnya kepercayaan internasional terhadap keamanan dan reputasi paspor Malaysia. 

Capaian ini menjadi kabar baik karena semakin banyak negara yang dapat dikunjungi tanpa prosedur visa yang rumit. Respons pun ramai bermunculan di media sosial.

“Dulu paspor Malaysia di peringkat 11 bersama AS. Sekarang sudah ke-3!” tulis seorang warganet dikutip dari X pada Senin, 17 November 2025.

“Hari yang membanggakan jadi anak Malaysia,  ”tulis komentar lain.

Berikut daftar 10 besar paspor terkuat di dunia tahun 2025 versi Passport Index:

1. Uni Emirat Arab – bebas visa ke 179 negara
2. Singapura dan Spanyol – 175 negara
3. Malaysia, Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Belanda, Finlandia, Luksemburg, Italia, Denmark, Portugal, Swiss, Yunani, Norwegia, Irlandia, Korea Selatan – 174 negara
4. Swedia, Polandia, Slovenia, Kroasia, Slovakia, Hungaria, Estonia, Jepang – 173 negara
5. Malta, Republik Ceko, Rumania, Latvia, Bulgaria, Selandia Baru – 172 negara
6. Australia, Lithuania, Liechtenstein – 171 negara
7. Siprus, Islandia – 170 negara
8. Inggris, Kanada – 169 negara.
9. Amerika Serikat – 168 negara
10. Monako – 167 negara.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya