Berita

Ilustrasi (Foto: Artificial Intelligence)

Bisnis

Kinerja Multifinance Melambat Drastis di 2025 Dipicu Pelemahan Daya Beli

SABTU, 08 NOVEMBER 2025 | 08:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Industri perusahaan pembiayaan atau yang dikenal sebagai multifinance (seringkali membiayai kendaraan atau barang) menunjukkan perlambatan signifikan dalam pertumbuhannya hingga kuartal III tahun 2025.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total piutang multifinance per September 2025 tercatat sebesar Rp507,14 triliun. Namun, angka pertumbuhan tahunannya (yoy) hanya mencapai 1,07 pesen.

Angka ini sangat kontras jika dibandingkan dengan kinerja periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada September 2024, pertumbuhan piutang multifinance masih berada di angka yang kuat, yaitu 9,39 persen (yoy). Perlambatan ini juga terlihat secara bulanan, di mana pertumbuhan di Agustus 2025 sudah menunjukkan pelambatan menjadi 1,26 persen (yoy).


Meskipun pertumbuhan melambat, OJK memastikan profil risiko industri multifinance masih dalam batas aman. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Bapak Agusman, menyebutkan bahwa rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) per September 2025 berada di level 2,47 persen untuk NPF kotor (gross) dan 0,84 persen untuk NPF bersih (net).

Selain itu, rasio utang perusahaan (Gearing Ratio) tercatat sangat sehat di angka 2,17 kali, jauh di bawah batas maksimal yang ditetapkan OJK, yaitu 10 kali.

"Gearing ratio 2,17 kali atau di bawah batas maksimal 10x," terang Agusman dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Oktober 2025, dikutip edaksi di Jakarta, Sabtu 8 November 2025. 

Namun begitu, laba industri multifinance justru mencatatkan pertumbuhan 10,54 persen secara bulanan (month-to-month), mencapai Rp16,14 triliun per September 2025. Kenaikan laba ini didorong oleh naiknya pendapatan pembiayaan di tengah penurunan biaya dana dan strategi perusahaan yang mulai fokus pada pembiayaan modal kerja. 

OJK menilai, faktor utama yang membebani kinerja multifinance adalah daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. Dengan tren  perlambatan ini, OJK terus berupaya menjaga kinerja industri agar tetap positif hingga akhir tahun.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya