Berita

Simulasi Sekolah Rakyat Aman Bencana (SRAB) di SRMA 14 Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Dok. Kemensos)

Politik

Sekolah Rakyat jadi Model Sekolah Aman Bencana

KAMIS, 06 NOVEMBER 2025 | 18:49 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung menggelar Simulasi Sekolah Rakyat Aman Bencana (SRAB) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 14 Kabupaten Bandung Barat, 4-5 November 2025.

Kepala BBPPKS Bandung, Iyan Kusumadiana menegaskan, kegiatan simulasi ini sebagai bentuk pembelajaran nyata bagi peserta didik dan pengelola Sekolah Rakyat.

“Kami ingin memastikan ketika bencana terjadi, civitas Sekolah Rakyat mampu bertindak cepat, tenang, dan sesuai prosedur penyelamatan. Kesiapan adalah kunci untuk mengurangi risiko korban,” ujar Iyan, Kamis, 6 November 2025.


SRMA 14 Kabupaten Bandung Barat menjadi model nasional Sekolah Rakyat Aman Bencana, yang diharapkan dapat direplikasi di 166 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, terutama di wilayah rawan bencana baik alam maupun sosial.

Kesadaran terhadap ancaman bencana penting dibangun karena Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana tinggi mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga kebakaran.

Sektor pendidikan turut menghadapi ancaman serius, termasuk 166 Sekolah Rakyat Rintisan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dengan tingkat kerentanan yang berbeda-beda.

Penyusunan dan pelaksanaan panduan SRAB dilakukan melalui kemitraan antara Kemensos, BNPB, BMKG Bandung, Unicef, YKMI, IPSPI, Rumah Zakat, Yayasan Adaptasi Bencana Indonesia (YABI), Disaster Management Centre Dompet Dhuafa (DMC DD), Tagana, PREDIKT, dan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI).

Kegiatan simulasi ini menandai implementasi perdana setelah penandatanganan resmi Panduan Pelaksanaan Sekolah Rakyat Aman Bencana (PPSRAB) oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf.

Simulasi merupakan tahapan kedelapan dari rangkaian kegiatan kesiapsiagaan SRAB yang telah berlangsung sejak September 2025. Tahapan tersebut meliputi diskusi bersama stakeholder tingkat pusat dan daerah, penyusunan panduan pelaksanaan SRAB (PPSRAB), sosialisasi draf panduan, pemetaan risiko bencana, bimbingan teknis bagi unsur Sekolah Rakyat, rapat koordinasi terpadu, gladi bersih dan pengecekan jalur evakuasi, dan simulasi penyelamatan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya