Berita

Ketua DPP PDIP MY Esti Wijayati (tengah) di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, 28 Oktober 2025. (Foto: RMOL/Faisal Aristama)

Politik

Megawati Ternyata Sudah Pertanyakan Manfaat Whoosh Sejak 2015

SELASA, 28 OKTOBER 2025 | 15:04 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang belakangan ternyata ditemukan sejumlah persoalan direspons DPP PDIP.  

Ketua DPP PDIP MY Esti Wijayati mengungkapkan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sudah sejak awal mengingatkan agar tidak memaksakan proyek ambisius di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut. 

“Ya kalau soal Whoosh saya kira Bu Mega kan sudah mengingatkan ya 2015, sejak awal apakah itu (Whoosh) sudah saatnya? Apakah itu akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat secara keseluruhan? Lalu bagaimana catatan-catatan yang harus diberikan terkait dengan hal itu?” ungkap MY Esti menirukan ucapan Megawati kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, 28 Oktober 2025. 


Atas dasar itu, MY Esti menegaskan bahwa apa yang pernah disuarakan Megawati belakangan terbukti. Antara lain, proyek whoosh mengakibatkan utang triliunan hingga adanya dugaan praktik korupsi sebagaimana tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Lebih jauh, MY Esti pun menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga antirasuah untuk mengusut dugaan pelanggaran hukum dalam proyek Whoosh tersebut. 

“Artinya secara apa yang disampaikan Mbak Ning (Ribka Tjiptaning berdiri di sebelah MY Esti)) tadi mengatakan bahwa iya sesuatu yang itu melanggar hukum ya harus ditindaklanjuti. Sesuatu yang memang tuh terbukti ada korupsi di situ ya memang harus ada penindakan dari aparat penegak hukum. Saya kira tegas kalau soal itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pernah menolak rencana pembangunan kereta cepat pada 2015 silam. 

Megawati mengaku tidak setuju pada pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, pembangunan jalur kereta lebih tepat dilakukan di wilayah Indonesia Timur.

Oleh karenanya, Presiden ke-5 RI itu mempertanyakan maksud dan tujuan dibangun kereta cepat tersebut. 

“Kereta cepat, apa benar sudah waktunya? Apa benar untuk keadilan?" kata Megawati di Jakarta Convention Center, Selasa, 27 Oktober 2015.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Larangan Reklame Produk Tembakau Mengancam Industri Periklanan

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:05

Indonesia Raih Juara 2 di MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025

Minggu, 07 Desember 2025 | 08:03

Nasihat Ma’ruf Amin soal Kisruh PBNU

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:48

Kemenkop–Kejagung Perkuat Pengawasan Kopdes Merah Putih

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:35

China Primadona Global

Minggu, 07 Desember 2025 | 07:01

UUD 1945 Amandemen Masih Jauh dari Cita-cita Demokrasi Pancasila

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:37

Pekerja Pengolahan Tuna di Jakarta, Bali dan Sulut Masih Memprihatinkan

Minggu, 07 Desember 2025 | 06:12

Bakamla dan Indian Coast Guard Gelar Latihan Bareng di Laut Jawa

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:55

Program Edukasi YSPN Cetak Regenerasi Petani Muda

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:37

Saatnya Rakyat jadi Algojo

Minggu, 07 Desember 2025 | 05:09

Selengkapnya