Berita

Siswa SD menikmati Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: Dokumentasi BGN)

Nusantara

Ahli Gizi: Hasil MBG Terasa Setelah Satu Tahun

MINGGU, 26 OKTOBER 2025 | 21:12 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah secara bertahap sejak 6 Januari 2025 akan terlihat hasilnya setelah satu tahun berjalan. MBG diketahui menargetkan perbaikan gizi bagi siswa PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui. 

"Dampak gizinya bisa dirasakan tiga bulan sampai satu tahun kemudian, tergantung usia penerima manfaat. Kalau anak-anak, lebih cepat efektivitasnya," kata Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Hardinsyah dikutip Minggu 26 Oktober 2025.

Hardinsyah menekankan bahwa MBG merupakan investasi jangka panjang untuk memutus mata rantai stunting, yang merupakan masalah lintas generasi. 


"Anak-anak remaja kita saat ini, 15 tahun lagi akan dewasa dan menjadi orang tua. Maka sejak remaja kita cegah (stunting) agar keturunannya sehat, melalui intervensi pemenuhan gizi," kata Hardinsyah.

Tidak hanya itu, pemberian gizi untuk anak sekolah diyakini lebih dari sekadar mendukung pertumbuhan fisik, tetapi juga meningkatkan kemampuan kognitif dan daya belajar. Secara teknis, dampak MBG dapat diukur melalui pemantauan tinggi dan berat badan siswa secara berkala di sekolah. 

Untuk balita, pengukuran dilakukan setiap bulan di posyandu mengingat fase pertumbuhannya yang sangat cepat. Namun begitu, agar semua tujuan program ini tercapai dengan baik, keamanan pangan adalah aspek kunci dalam pelaksanaan MBG. 

Menurut Hardinsyah, aspek keamanan pangan dalam MBG merupakan faktor yang tidak bisa ditawar dan harus diawasi dengan ketat. Setelah aspek keamanan pangan ini terpenuhi, unsur kedua yang perlu jadi perhatian adalah enak atau tidak panganan yang disajikan. 

“Kalau berbicara asupan gizi, itu adalah suatu hal yang tidak tampak. Begitu makanan aman, kemudian makanan disukai, otomatis gizi itu ikut terserap tubuh. Jadi makanan itu harus aman dahulu, karena itu pengawasan menjadi sangat penting," kata Hardinsyah.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya