Berita

Direktur Geopolitik GREAT Institut Dr Teguh Santosa saat menghadiri Parade Militer dalam rangka Ulang Tahun Partai Pekerja Korea ke 80 di di lapangan Kim Il Sung Square, Korea Utara (Foto: Dokumen Pribadi Teguh Santosa)

Politik

Prabowo Bawa Perubahan Signifikan Arah Politik Luar Negeri Indonesia

KAMIS, 23 OKTOBER 2025 | 04:46 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dinilai telah membawa perubahan signifikan terhadap arah politik luar negeri Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Geopolitik GREAT Institute, Teguh Santosa, dikutip dalam kanal YouTube pribadinya, Kamis, 23 Oktober 2025.

Menurut dia, hubungan Indonesia dengan sejumlah negara besar menunjukkan kemajuan yang cukup nyata. 


“Misalnya, kita dapat melihat perubahan sikap negara-negara kunci di Dewan Keamanan PBB terhadap isu Palestina. Itu sangat dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan Indonesia yang kini lebih terbuka dan saling menghormati,” ujar Teguh.

Ia menambahkan, pendekatan politik luar negeri di era Prabowo menekankan keseimbangan antara diplomasi kemanusiaan dan kepentingan nasional. Indonesia, kata Teguh, tidak lagi hanya menjadi pengamat, tetapi aktif menawarkan solusi konkret di berbagai forum internasional.

“Prabowo menyoroti adanya standar ganda dan ketimpangan tatanan dunia, serta menyatakan secara terbuka dalam berbagai forum, termasuk di negara-negara Muslim. Sikap seperti ini memperlihatkan posisi Indonesia yang berani dan independen,” jelasnya.

Teguh juga menilai pendekatan Prabowo terhadap isu Palestina cukup berbeda. Ia menyebut, Indonesia berupaya mendorong proses de-radikalisasi di tubuh kelompok perlawanan seperti Hamas.

“Model yang dibangun Indonesia untuk membantu proses perdamaian adalah memastikan kedua pihak menurunkan senjata terlebih dahulu,” katanya. 

Menanggapi video percakapan antara Prabowo dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sempat viral, Teguh menilai hal itu wajar terjadi dalam hubungan antar kepala negara. 

Sambung dia, komunikasi informal justru menjadi keunggulan Prabowo dalam membangun relasi internasional.

“Itu penting dalam komunikasi global. Kalau komunikasi formal itu sudah biasa, protokoler. Tapi kemampuan Prabowo membuat Trump memperhitungkan Indonesia, itu yang justru perlu diapresiasi,” jelasnya.

Selama satu tahun pemerintahannya, Prabowo diketahui aktif melakukan diplomasi luar negeri. Berdasarkan penelusuran, dalam 364 hari masa pemerintahannya, Prabowo telah melakukan 32 kali kunjungan kenegaraan ke 22 negara, mulai dari China, Brasil, hingga Amerika Serikat.

Kunjungan-kunjungan tersebut memiliki beragam misi, mulai dari memperkuat kerja sama investasi hingga menghadiri berbagai konferensi tingkat tinggi (KTT) internasional.

China menjadi negara pertama yang dikunjungi Prabowo setelah dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Ia bertolak ke Beijing pada 9 November 2024, menandai penguatan hubungan ekonomi dan geopolitik antara kedua negara.

Kunjungan tersebut menghasilkan investasi senilai 10,07 miliar Dolar AS atau sekitar Rp157,6 triliun di berbagai sektor strategis, seperti ketahanan pangan, energi, hilirisasi komoditas tambang, serta riset dan teknologi. 

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan tujuh nota kesepahaman (MoU), di antaranya terkait ekspor kelapa segar Indonesia ke China dan kerja sama perikanan tangkap berkelanjutan.

Selain kunjungan bilateral, Prabowo juga aktif menghadiri pertemuan internasional, seperti Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York dan perundingan damai Gaza di Mesir.

“Diplomasi aktif yang dilakukan Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi menjadi penonton, melainkan pemain penting dalam percaturan global,” pungkas Teguh.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya