Berita

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (Foto: Humas Setkab)

Politik

Survei Celios

Bahlil Menteri Berkinerja Paling Buruk, Nilainya -151

MINGGU, 19 OKTOBER 2025 | 19:54 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sentimen negatif publik terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia masih sangat tinggi. Selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Bahlil menjadi menteri dengan kinerja paling buruk.

"Peringkat pertama yang harus di-reshuffle itu adalah Pak Bahlil," kata Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Jayadi Askar saat merilis survei bertajuk Pembagian Rapor Kinerja 1 Tahun Prabowo-Gibran secara daring, Minggu, 19 Oktober 2025.

Dalam survei Celios, Bahlil mendapat skor -151 atau di posisi teratas menteri berkinerja buruk selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.


"Menteri dengan kinerja buruk dan harus di-reshuffle berdasarkan penilaian dari panel ahli itu ada Bahlil Lahadalia, kemudian Natalius Pigai, Raja Juli Antoni, Fadli Zon, Widiyanti Putri, sampai Supratman Andi Agtas," katanya.

Menteri HAM Natalius Pigai mendapat skor -79. Disusul Menteri Kehutanan Raja Juli dengan skor -56 dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dengan skor -36.

Survei ini digelar pada medio 2 hingga 17 Oktober 2025 menggunakan metode multistage random sampling melibatkan total 1.338 responden, di mana 120 di antaranya jurnalis dari 60 perusahaan pers berbeda. 

Adapun mengenai metode penilaian terhadap para menteri, Celios menerapkan kepada setiap responden ahli memilih tiga menteri berkinerja terbaik selama 1 tahun pemerintahan dengan sistem peringkat.

Tiga poin untuk posisi pertama, dua poin untuk posisi kedua, dan satu poin untuk posisi ketiga. Akumulasi poin tersebut kemudian dikurangi dengan skor dari tiga menteri berkinerja terburuk untuk menghasilkan peringkat akhir. 

Proses penilaian disusun secara bertahap untuk memastikan konsistensi dan keandalan data. Evaluasi kinerja ditentukan berdasarkan 6 indikator penilaian.

Enam indikator itu antara lain pencapaian program, kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan dan koordinasi, tata kelola anggaran, komunikasi kebijakan, dan penegakan hukum.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei nasional, untuk menggali bagaimana masyarakat memandang kondisi ekonomi yang mereka alami, serta hubungannya dengan kebijakan pemerintah.

Pengumpulan data dilakukan secara digital melalui iklan berbasis target di Facebook dan Instagram, yang dirancang agar mencerminkan representasi nasional.

Melalui pengaturan fitur iklan pada kedua platform tersebut, penelitian ini dapat menjangkau responden dengan kriteria tertentu seperti lokasi, minat, usia, jenis kelamin, dan isu terkait ekonomi.

Untuk memastikan hasil survei mencerminkan kondisi populasi orang dewasa Indonesia berusia 18 tahun ke atas, teknik pembobotan statistik disesuaikan dengan distribusi jenis kelamin, usia, provinsi, tingkat pendidikan, dan pendapatan, mengacu pada data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). 

Pendekatan ini memberikan kerangka analisis yang komprehensif, sehingga persepsi publik terhadap kondisi ekonomi dapat ditinjau secara lebih tajam dalam kaitannya dengan respons pemerintah terhadap dinamika ekonomi nasional.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya