Berita

Perwakilan karyawan harian lepas Dinas Pusdataru Jateng. (Foto: Dokumentasi RMOLJateng)

Kesehatan

52 Persen Pekerja Alami Kelelahan Kerja Kronis

SABTU, 11 OKTOBER 2025 | 06:35 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Persoalan kesehatan mental pekerja menjadi salah satu sorotan pada Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober. 

Laporan "SHRM 2025 Insights: Workplace Mental Health" mengungkap fakta mencengangkan di balik aktivitas kerja yang tampak biasa-biasa saja. Lebih dari 52 persen karyawan dilaporkan mengalami burnout atau kelelahan kerja kronis, sementara empat dari sepuluh pekerja menyatakan bahwa pekerjaan mereka memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental. 

"Generasi Z menjadi kelompok paling rentan di lingkungan kerja, di mana 91 persen di antaranya kerap menghadapi tantangan kesehatan mental dan 35 persen mengalami depresi," kata Pakar HR Human Care Consulting (HRC) Kartika Amelia melalui keterangan elektronik di Jakarta, dikutip Sabtu 11 Oktober 2025.


Meski sekitar 60 persen karyawan mengaku puas dengan pekerjaannya saat ini, fakta menariknya mereka tetap aktif mencari peluang kerja lain. 

"Fenomena ini, yang dikenal dengan istilah "puas tetapi ingin keluar", menjadi sinyal penting bahwa tekanan mental yang terus menumpuk telah menjadi faktor pendorong utama perpindahan talenta di dunia kerja modern," kata Kartika.

Kartika mengungkapkan bahwa perusahaan yang belum memiliki sistem deteksi dan penanganan stres secara dini sering terlambat menyadari turunnya performa tim. Penurunan performa ini lebih disebabkan oleh beban mental tidak terkelola daripada kemampuan yang menurun yang berakibat terjadinya kelelahan kerja kronis. 

Burn out bukan sekedar isu personal. Tanpa deteksi dini, Perusahaan bisa kehilangan produktivitas yang nilainya bisa mencapai puluhan juta rupiah per karyawan setiap bulan,” kata Kartika.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya