Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Bitcoin Naik dan Menetap di Rp2 Miliar

SELASA, 07 OKTOBER 2025 | 13:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga Bitcoin naik sekitar 0,79 persen menjadi 124.461 Dolar AS atau sekitar Rp2,02 miliar, menurut data CoinMarketCap pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya arus dana institusional. Menurut laporan CoinShares, dana kripto mencatat rekor arus masuk sebesar 5,95 miliar Dolar AS dalam sepekan terakhir. Pendorong utamanya datang dari ETF Bitcoin spot AS, seperti IBIT milik BlackRock, yang menyumbang sekitar 2,5 miliar Dolar AS.

Produk berbasis Bitcoin secara keseluruhan menarik dana 3,55 miliar Dolar AS, seiring harga BTC sempat menembus 126.198 Dolar AS sebelum stabil di kisaran 124 ribu Dolar AS. Kenaikan ini menunjukkan minat lembaga keuangan terhadap Bitcoin semakin besar di tengah ketidakpastian ekonomi global dan potensi pemangkasan suku bunga The Fed.


Saat ini, ETF Bitcoin spot memegang sekitar 6 persen dari total pasokan BTC, yang membuat akses ke aset digital ini semakin mudah bagi investor tradisional.

Narasi “emas digital” juga kembali menguat. Riset terbaru dari VanEck memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai 644 ribu Dolar AS jika mampu menguasai separuh pasar penyimpanan nilai emas yang bernilai sekitar 26 triliun Dolar AS.

Korelasi antara Bitcoin dan emas kini berada di titik tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, seiring keduanya mencetak rekor harga baru. Narasi ini semakin menarik bagi investor yang mencari aset pelindung nilai, meskipun kenaikan harga emas tahun ini (49 persen) masih lebih tinggi dibanding Bitcoin (31 persen).

Dari sisi teknikal, Bitcoin masih menunjukkan tren naik yang kuat. BTC bertahan di atas SMA 7 hari di 120.906 Dolar AS dan EMA 200 hari di 108.018 Dolar AS. Indikator MACD masih menandakan momentum bullish, meski RSI di 84,6 mengindikasikan kondisi jenuh beli.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya