Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Publika

ALL INDONESIA DAN GOLDEN VISA

Transformasi Digital Imigrasi Indonesia Menuju Ekonomi Global
SELASA, 07 OKTOBER 2025 | 13:33 WIB | OLEH: ABDULLAH RASYID

TAHUN 2025 merupakan “era” ketika perekonomian global bergerak pada berbagai poros yang dinamis. Namun, sorotan terpenting dari seluruh dinamika ekonomi global tersebut adalah tentang bagaimana negara-negara di dunia dapat memformulasikan model strategi terpadu untuk; “memupuk” Pertumbuhan Foreign Direct Investment (FDI), Peningkatan Kunjungan Pariwisata, Mobilitas Tenaga Kerja Bertalenta dan Integrasi Ekonomi Regional. 
 
Dengan proyeksi FDI global yang mencapai 1,8 triliun Dolar AS serta pemasukan devisa dari sektor pariwisata internasional yang menembus 1,3 miliar Dolar AS per perjalanan, Indonesia merespons tantangan ekonomi global ini dengan menyempurnakan Kebijakan Transformasi Digital di sektor keimigrasian. Hal ini untuk menciptakan ekosistem yang mendukung masuknya arus modal, wisatawan, dan mobilitas tenaga kerja bertalenta global, sekaligus memperkuat konektivitas di dalam koridor ekonomi ASEAN. 
 
Melalui kebijakan strategis ini, devisa dan daya saing negara diprediksi akan meningkat, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai pusat ekonomi regional yang progresif, meskipun tantangan seperti akses teknologi di wilayah terpencil tetap membutuhkan solusi yang komprehensif.
 

 
Inisiatif kebijakan All Indonesia dan Golden Visa didesain sebagai pilar kebijakan transformasi digital keimigrasian Indonesia,  Aplikasi All Indonesia merupakan platform multi instansi yang dirancang online dengan kolaborasi bersama antara Imigrasi, Bea-cukai, Karantina dan Kesehatan untuk; mempermudah akses keluar-masuk wisatawan melalui penerapan sistem QR code di bandara utama seperti Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai dengan mempertimbangkan ekspansi dan pengembangan teknologi menuju daerah wisata lainnya. 

Sementara penerapan Aplikasi Golden Visa telah berhasil menarik modal FDI sebesar  Rp48 triliun dari 1.012 investor hingga September 2025 dengan potensi tambahan Rp10-15 triliun hingga akhir tahun. 
 
Kedua kebijakan ini akan memperkuat arus modal FDI, meningkatkan jumlah wisatawan, dan menarik minat tenaga kerja bertalenta  global serta memposisikan Indonesia sebagai hub-ekonomi regional yang progresif.
 
Rancangan sistem aplikasi digital All Indonesia sangat bergantung pada QR code dan konektivitas internet, karena keduanya menjadi back-bone untuk efisiensi dan keamanan dalam mempermudah akses keluar-masuk wisatawan. QR code memungkinkan verifikasi cepat dapat dilakukan dalam sekejap (per-detik) di bandara-bandara utama seperti Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai, sehingga mengurangi waktu proses imigrasi hingga 50 persen dibandingkan metode manual. Sementara Konektivitas internet dibutuhkan untuk mendukung sinkronisasi data real-time dengan database imigrasi, hal ini dibutuhkan untuk memastikan akurasi dan keamanan, serta mendukung ekspansi ke bandara lain. 
 
Namun, ketergantungan ini menimbulkan “tantangan” tersendiri di wilayah terpencil dengan infrastruktur internet yang lemah, sehingga memicu kritik 10-15 persen di media nasional. Dibutuhkan solusi tepat untuk menyempurnakan sistem back-bone aplikasi All Indonesia agar tetap bisa dipergunakan di wilayah terpencil dengan infrastruktur internet yang lemah.
 
Sebagai solusi Inklusif dalam menghadapi tantangan ketergantungan sistem aplikasi digital All Indonesia pada QR code dan konektivitas internet di wilayah terpencil, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dapat mengembangkan modul offline untuk aplikasi All Indonesia, ini memungkinkan verifikasi QR code menggunakan database lokal yang dapat diperbarui secara berkala melalui satelit atau USB di bandara-bandara wilayah terpencil. Kedua, mendirikan pusat bantuan imigrasi offline dengan petugas terlatih untuk memproses data secara manual saat koneksi terputus. Ketiga, meluncurkan kampanye edukasi digital melalui radio lokal dan Instagram (seperti melalui akun @imigrasi_medan, prediksi 2.2-2.5K views) untuk meningkatkan literasi teknologi. Solusi ini akan menjaga efisiensi dan keamanan sistem, mendukung target pemerintah untuk 14 juta wisatawan di tahun 2025, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai hub-ekonomi regional.
 
Dengan hadirnya kebijakan transformasi digital seperti All Indonesia dan Golden Visa akan memposisikan Indonesia sebagai pelopor dalam merangkul ekonomi global yang lebih dinamis, serta menciptakan keberlanjutan konektivitas regional. Semoga langkah ini dapat mendorong pemenuhan target pemerintah untuk 14 juta wisatawan dan pertumbuhan ekonomi ASEAN sebesar 5 persen pada 2025, serta terus memposisikan Indonesia sebagai hub-regional yang inklusif. 
 
Ir.H. Abdullah Rasyid, ME

Penulis adalah Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia Bidang Komunikasi dan Media



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya