Berita

dr. Fachrurrozy Basalamah. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Publika

MBG Penopang Generasi Bangsa

SELASA, 07 OKTOBER 2025 | 03:57 WIB

MAKAN Bergizi Gratis (MBG) akhir-akhir ini menuai banyak sorotan diakibatkan meningkatnya kasus keracunan pada siswa yang dicurigai disebabkan oleh makanan bergizi gratis yang dibagikan di sekolah. Jika kita melihat tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan gizi dan kecerdasan para anak Indonesia, mendorong peningkatan kesehatan dan menekan angka stunting serta ekonomi, namun ditengah harapan tersebut problem dan sorotan mengenai MBG muncul satu per satu.

Pemerintah menargetkan 83 juta penduduk menerima manfaat program pada 2029. Adapun para penerima program antara lain pelajar pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas, anak di bawah usia lima tahun atau balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Peran MBG dalam Menekan Angka Stunting dan Gizi Buruk


Program MBG ini menjadi harapan bagi anak bangsa utamanya dalam pemenuhan gizi mereka, serta menjadi harapan bagi sang ibu agar anaknya mendapat asupan gizi seimbang. Kedepan dengan MBG ini anak Indonesia mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menopang pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan MBG ini menjadi semangat awal dalam menekan angka stunting dan gizi buruk, bahkan pemberian MBG ini bukan hanya diberikan kepada para siswa namun para ibu hamil pun turut diberikan MBG dengan harapan anak yang dilahirkan terhindar dari ancaman stunting dan gizi buruk. 

Kami di KNPI melihat MBG bukan sekadar program intervensi gizi, tetapi momentum strategis untuk membangun budaya sehat dan produktif di kalangan generasi muda. MBG harus menjadi simbol keberpihakan negara pada masa depan anak bangsa. Jika digerakkan secara masif dan inklusif dengan melibatkan tenaga kesehatan muda, kader gizi, serta organisasi kepemudaan, maka MBG akan menjadi gerakan kolektif yang mampu menekan stunting dari akar masalahnya: ketidakseimbangan gizi, ketidaktahuan, dan ketidakadilan akses pangan.

Menu dan Standar Gizi Seimbang dalam Program MBG

Dalam pembuatan MBG ini hal yang paling mendasar yang perlu diperhatikan adalah bagaimana penyajian menu dipastikan sesuai standar kriteria gizi seimbang, karena target pembagian MBG ini yaitu pemenuhan asupan gizi seimbang para anak Indonesia, diharapkan pula dengan adanya MBG ini mampu menjadi daya tarik para siswa untuk semangat datang bersekolah, dan dapat membantu peningkatan prestasi siswa dalam belajar

Kualitas menu MBG sebaiknya tidak berhenti pada pemenuhan kalori semata, tetapi berorientasi pada gizi seimbang dan kearifan pangan lokal. Di berbagai daerah, termasuk di wilayah timur seperti Sulawesi Utara, kita memiliki sumber protein tinggi dari ikan laut, jagung, dan daun kelor yang kaya zat gizi mikro. Penguatan program MBG harus mendorong diversifikasi pangan lokal agar anak-anak sekolah tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki keterikatan budaya terhadap sumber pangan daerahnya.

Keberlanjutan dan Kualitas Gizi Program MBG

Dukungan lintas sektor sangat diperlukan dalam mensukseskan program MBG ini, begitu pentingnya integritas kebijakan agar program ini terjamin terselenggara dengan baik hingga ke pelosok Nusantara, persoalan anggaran perlu pengawasan yang detail agar tata kelola keuangan MBG transparan sehingga memperlancar implementasi program berjalan lancar, hal yang terpenting adalah keterlibatan organisasi kepemudaan dalam mengawal program ini, salah satunya adalah KNPI siap berkontribusi penuh dalam program MBG ini dengan tujuan sesuai dalam UUD 1945 yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa selain itu KNPI juga mendorong evaluasi rutin dan monitoring berkala proses MBG ini agar kedepannya program ini menjadi investasi dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, unggul dan pada akhirnya generasi emas 2045 akan kita capai.

Keberlanjutan MBG akan bergantung pada keseriusan pemerintah menjaga tiga hal: integritas kebijakan, kesinambungan anggaran, dan kemitraan lintas sektor. Pemerintah perlu membuka ruang kolaborasi dengan organisasi kepemudaan, tenaga kesehatan, dan akademisi agar evaluasi gizi dilakukan secara berkala. KNPI siap menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam mengawal kualitas serta keberlanjutan MBG. Karena bagi kami, gizi bukan sekadar urusan dapur, tapi urusan masa depan bangsa.


dr. Fachrurrozy Basalamah
Ketua Bidang Kesehatan DPP KNPI


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Gunting Pita Cegah Bencana

Minggu, 30 November 2025 | 03:18

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Tinjau Pembangunan Jembatan

Senin, 08 Desember 2025 | 03:59

BP Taskin Siap jadi Garda Depan Pengentasan Kemiskinan Pascabencana Sumatera

Senin, 08 Desember 2025 | 03:43

Ferry Irwandi Disentil Jangan Jadikan Bencana Ladang Sensasi dan Fitnah

Senin, 08 Desember 2025 | 03:23

Rencana Makam Pejabat Nakal dan OTW Banjir Hiasi Google Maps Gunung Slamet

Senin, 08 Desember 2025 | 02:57

Menguatkan Sistem Penanggulangan Bencana Indonesia

Senin, 08 Desember 2025 | 02:33

Bahaya Monasit di Skandal Timah Dibongkar, Nyali Kejagung Diuji

Senin, 08 Desember 2025 | 02:21

Narasi Ferry Irwandi Soal Bencana Sumatera Timbulkan Kepanikan Baru

Senin, 08 Desember 2025 | 02:12

BGN Ingatkan Kepala SPPG Jangan Ongkang Kaki Usai Peroleh Insentif

Senin, 08 Desember 2025 | 01:59

Prabowo Siap Cabut HGU Demi Huntara Warga Terdampak Bencana

Senin, 08 Desember 2025 | 01:42

KRI Bontang-907 Bawa 2 Ribu KL BBM Menuju Sibolga

Senin, 08 Desember 2025 | 01:30

Selengkapnya