Berita

Proses evakuasi korban runtuhan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto: RMOLJatim)

Nusantara

Korban Meninggal Dunia Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah

MINGGU, 05 OKTOBER 2025 | 17:47 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sirine ambulans masih terdengar nyaring di tengah proses evakuasi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang roboh sejak Senin, 29 September 2025.

Hingga Minggu siang, 5 Oktober 2025, korban jiwa reruntuhan Ponpes Al Khoziny menjadi 37 jiwa, atau bertambah 1 orang sejak diumumkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu pagi tadi.

Jumlah ini masih sangat berpotensi mengalami kenaikan. Menurut 
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, jumlah pasti akan segera diketahui setelah seluruh beton maupun puing terangkat secara keseluruhan.

Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, jumlah pasti akan segera diketahui setelah seluruh beton maupun puing terangkat secara keseluruhan.

Menurut laporan dari lapangan, jenazah paling banyak ditemukan berada di lantai satu sisi utara. Keberhasilan penemuan itu terjadi setelah hampir 60 persen lebih reruntuhan dan puing berhasil diangkat dan dibersihkan.

“Yang paling banyak ditemukan ada di lantai satu,” kata Mayjen Budi dikutip dari Kantor Berita RMOLJatim.

Tim gabungan Basarnas mengaku terkendala dalam proses evakuasi bangunan lantaran beton bangunan yang runtuh masih terhubung dengan bangunan di sebelahnya.

Sebagai solusi, BNPB telah meminta tim ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) melakukan investigasi forensik struktur bangunan secara menyeluruh sehingga dapat memberikan rekomendasi sesuai keilmuan kepada tim pembersihan dan evakuasi.

"Tim dari ITS akan melakukan investigasi dan memberikan petunjuk kepada tim agar proses pembersihan ini tidak mengganggu atau merusak bangunan lain,” jelasnya.

Di sisi lain, tim gabungan pencari korban dan pembersihan puing bekerja selama 24 jam secara bergantian dalam interval waktu 3 jam sekali. Beberapa personel pun sudah mulai membutuhkan dukungan stamina ekstra dan pelayanan khusus, sebab beberapa jenis gejala kesehatan seperti gatal-gatal mulai dirasakan.

Sebagai pemecahan masalah tersebut, pihak Dinas Kesehatan menambah pelayanan ekstra dengan memberikan dukungan kesehatan bagi para personel SAR, baik berupa suplemen vitamin hingga penanganan gejala gatal-gatal yang mulai dialami beberapa personel.

Dinkes juga memberikan layanan ekstra bagi tim SAR untuk menjaga staminanya selama proses hingga semua pekerjaan selesai.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya