Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)

Politik

Purbaya Bantah Terlibat di Balik Bunga Jumbo Deposito Valas

JUMAT, 26 SEPTEMBER 2025 | 17:26 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa lonjakan bunga deposito Dolar Amerika Serikat (AS) di sejumlah bank BUMN bukan arahan pemerintah.

Purbaya menuturkan, Kementerian Keuangan tidak pernah menginstruksikan Danantara maupun bank-bank pelat merah untuk menaikkan bunga deposito valuta asing (valas) hingga 4 persen per tahun. Ia bahkan sudah mengkonfirmasi langsung ke Bank Indonesia dan Danantara.

"Orang nuduh saya itu kebijakan Menteri Keuangan yang mendikte perbankan untuk naikin bunga deposito Dolar ke 4 persen. Jadi nggak ada kebijakan seperti itu," kata Purbaya di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Jumat 26 September 2025.


Meski demikian, ia mengatakan wacana tersebut sempat didiskusikan, namun, pembahasannya belum rampung.

“Memang pernah ada diskusi kan waktu itu saya bilang di sana bahwa akan ada insentif ke pemegang valas, supaya pindahin valas dari Singapura ke Indonesia kira-kira gitu. Cuman itu masih belum selesai, masih ada risiko yang mesti dihitung,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan timnya menghitung risiko dari kebijakan tersebut. Perhitungan diberi waktu dua pekan dan hasilnya baru akan masuk pada Jumat pekan depan. Purbaya menduga langkah tersebut lebih merupakan inisiatif manajemen perbankan. 

"Jadi mungkin itu inisiatif beberapa pemimpin bank. Tapi kita lihat. Mungkin mereka merasa butuh atau nggak. Tapi yang jelas nggak ada instruksi dari kami, dari BI," tuturnya.

Purbaya juga mengatakan bahwa dirinya tidak akan melakukan intervensi secara langsung. Danatara, kata Purbaya akan memerintahkan perbankan untuk melakukan praktik bisnis sesuai dengan kondisi pasar atau market base.

"Kan saya termasuk orang yang pro market, saya dorong bunga rendah, bukan dengan menurunkan bunga, tapi dengan memberi uang, supaya emang supply-nya bertambah, sehingga market mechanism berjalan," tandasnya.

Sebelumnya, bank-bank pelat merah, termasuk BRI, Mandiri, BTN, BNI hingga BSI serentak menyesuaikan suku bunga deposito Dolar AS menjadi 4 persen per tahun. Langkah ini dinilai sebagai strategi perbankan untuk merespons dinamika global sekaligus memperkuat likuiditas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya