Seorang anggota Milisi Nasional Bolivarian menunjukkan kepada seorang wanita cara mengoperasikan senjata selama latihan militer di Caracas (Foto: Associated Press)
Pemerintah Venezuela menggelar hari latihan militer bagi warga sipil di beberapa kota, termasuk kawasan padat Petare di Caracas.
Kegiatan itu dilakukan sebagai respons atas penempatan kapal perang AS di perairan internasional dekat pantai Venezuela dan meningkatnya retorika dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menurut laporan media lokal, latihan berlangsung beberapa jam lalu dan melibatkan materi pengenalan senjata, pertolongan pertama dasar, serta taktik perlawanan revolusioner.
“Di sini saya belajar apa yang perlu saya pelajari untuk membela apa yang benar-benar penting bagi saya: negara saya, tanah air saya, bangsa saya, Venezuela,” kata Luzbi Monterola, seorang pegawai kantor berusia 38 tahun, yang mengikuti salah satu sesi pelatihan di Petare.
“Saya tidak takut kepada siapa pun dan apa pun," tambahnya, seperti dikutip dari
TRT World, Minggu, 21 September 2025.
Langkah Caracas datang setelah, hampir sebulan lalu, Washington mengerahkan kapal-kapal perang ke perairan internasional di lepas pantai Venezuela, didukung pula oleh pesawat tempur F-35 yang ditempatkan di Puerto Rico, yang menurut AS merupakan operasi anti-narkoba.
Pemerintah Venezuela menuduh aksi tersebut sebagai bentuk perang tanpa deklarasi yang dilancarkan Washington di Karibia.
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino López, menuduh AS melakukan campur tangan. Menurutnya Washington berupaya melakukan regime change dan mencuri minyak serta sumber daya negara lainnya.
“Hari ini adalah tonggak yang kita tandai dalam revolusi militer yang kita tulis bersama: rakyat dan Angkatan Bersenjata bersama-sama. Ini adalah revolusi militer sejati!” ujar Padrino López saat kegiatan latihan diadakan.
Di Petare, jalan utama ditutup untuk menyelenggarakan kursus singkat yang mengajarkan penanganan senjata dan taktik pertahanan.
Dalam kelompok-kelompok kecil sekitar 30 orang, tentara mengajarkan cara memegang senjata, penggunaan masker, serta pertolongan pertama dasar.
“Semua ini tentang minyak, emas, berlian, sumber daya kita. Kami akan berjuang untuk apa yang menjadi milik kami,” ujar John Noriega, 16 tahun, yang datang ke acara bersama orang tuanya.
Latihan serupa juga dilaporkan digelar di San Cristóbal dan Barinas. Di pesisir, kapal-kapal nelayan terlihat berlayar berdampingan dengan unsur-unsur angkatan laut, menurut cuplikan yang ditayangkan stasiun televisi negara.
Sebelumnya, Venezuela juga melaksanakan latihan militer tiga hari di Pulau La Orchila, sebagai tanggapan atas persepsi ancaman dari armada AS yang dikabarkan berjumlah tujuh kapal dengan tambahan kapal selam bertenaga nuklir.
Caracas telah memobilisasi ribuan relawan dan mengarahkan angkatan bersenjata untuk turun ke lingkungan-wilayah pemukiman untuk memberi pelatihan.