Berita

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto. (Foto: Gambar tangkap layar video live streaming BNPB)

Nusantara

Kantor Bupati hingga Fasilitas Bandara Nabire Rusak akibat Gempa

JUMAT, 19 SEPTEMBER 2025 | 15:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,6 di Nabire, pada Jumat dini hari, 19 September 2025, berakibat kerusakan sejumlah infrastruktur yang tergolong fasilitas umum hingga milik pemerintahan daerah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dalam jumpa pers virtual yang digelar pada Jumat siang, 19 September 2025.

Dia menjelaskan, kondisi kerusakan infrastruktur yang dihimpun dari lapangan per pukul 10.00 WIB hari ini, diperoleh data kerusakan rumah warga, fasilitas umum, hingga gedung pemerintahan.


"Dua unit rumah rusak, fasilitas bandara rusak di bagian kaca-kaca, kantor bupati rusak di bagian plafon, gereja katolik KR Malompo rusak di bagian langit-langit, jembatan Sriwani amblas, dan jaringan telepon serta komunikasi sempat lumpuh," ujar Suhartoyo.

Terkait dukungan penanganan kerusakan infrastruktur, dia memastikan BNPB akan membantu perbaikan sesuai dengan tingkatan kerusakan yang ditimbulkan.

Pasalnya, dia menerangkan hasil pendataan dan analisis lapangan dalam reaksi cepat tanggap darurat bencana, akan digunakan menjadi dasar perbaikan rusaknya infrastruktur tersebut.

“Kami juga memastikan kerusakan akan kami perbaiki,” sambungnya.

Hingga pukul 11.00 WIB, lanjut Suharyanto, gempa bumi susulan atau aftershock telah mencapai 53 kali. Dari data tersebut, ada sebanyak 3 gempa bumi berskala cukup besar, namun tidak menyebabkan dampak signifikan.

Karena itu, dia mengingatkan kepada warga setempat untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, mengingat kejadian masa lalu di wilayah Nabire pernah diguncang gempa bumi berskala M 6.4 pada 2004, yang menyebabkan korban jiwa 32 orang meninggal dunia dan 213 lainnya mengalami luka-luka, serta 178 rumah warga terbakar dan 150 lainnya roboh akibat gempa bumi saat itu.

“Kita patut waspada. Pada tahun 2004 pernah terjadi di Nabire berkekuatan M6.4 dan banyak memakan korban jiwa meninggal dunia dan kerusakan infrastruktur,” demikian Suharyanto menambahkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya