Berita

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (Foto: Dok LPS)

Bisnis

DPR Harus Segera Cari Pimpinan LPS Baru agar Tak Ganggu Stabilitas Keuangan

SENIN, 15 SEPTEMBER 2025 | 10:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

DPR RI diminta segera menuntaskan proses seleksi dan penetapan Anggota Dewan Komisioner (ADK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk menghindari kevakuman kepemimpinan di lembaga vital tersebut.

Desakan itu muncul lantaran masa jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono, akan berakhir pada 23 September 2025. 

Didik saat ini menjadi satu-satunya ADK LPS dari internal, setelah Lana Soelistianingsih purna tugas beberapa bulan lalu, sementara Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner kini duduk sebagai Menteri Keuangan.


Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, mengingatkan kevakuman di pucuk pimpinan LPS bisa berdampak besar terhadap kepercayaan publik dan stabilitas ekonomi.

“LPS berkewajiban menjamin semua simpanan nasabah di bank maksimal Rp2 miliar rupiah, dengan program penjaminan kepercayaan nasabah pada lembaga keuangan khususnya bank makin baik,” kata Esther dalam keterangan resmi kepada media pada Senin, 15 September 2025.

Selain penjaminan simpanan, LPS juga bertanggung jawab atas resolusi bank bermasalah, baik melalui penyertaan modal sementara (PMS), pendirian bank perantara (bridge bank), maupun penutupan (likuidasi). Hal itu bertujuan untuk melindungi kepentingan deposan, menjaga stabilitas keuangan nasional, dan meminimalkan kerugian bagi pembayar pajak.

“Dengan tugas dan fungsi LPS yang krusial dalam sistem keuangan, maka lembaga tersebut tidak akan bisa mengambil keputusan penting, jika sewaktu-waktu ada bank atau BPR yang memerlukan penanganan lebih lanjut seperti ada BPR yang hendak dilikuidasi atau bank yang kalah kliring,” tegas Esther.

Ia menambahkan, DPR perlu serius menangani isu ini agar di tengah upaya pemulihan ekonomi tidak muncul ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan. 

“Tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan, kevakuman kepemimpinan LPS akan berpengaruh pada penguatan sistem keuangan dalam perekonomian,” ujarnya.

Sejauh ini, Komisi XI DPR telah menggelar uji kelayakan terhadap dua kandidat Wakil Ketua Dewan Komisioner merangkap ADK LPS yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto, yakni Doddy Zulverdi dan Farid Azhar Nasution, pada 2 Juli 2025. Namun, hingga kini belum ada keputusan siapa yang terpilih.

Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, mengakui pengisian jabatan kosong LPS masih menunggu keputusan pemerintah. 

“Belum, saya tidak tahu posisi suratnya di mana, tapi saya belum tahu,” kata Misbakhun. 

Ia menegaskan pihaknya akan segera mencari jalan keluar. 

“Secepatnya kita cari jalan keluar,” ujarnya.

Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto sendiri juga mengingatkan bahwa masa jabatan sejumlah ADK akan habis secara bersamaan. 

“Plt Ketua Dewan Komisioner LPS, Bapak Didik Madiyono sebagai ADK LPS satu-satunya dari internal LPS masa jabatannya akan berakhir pada 23 September 2025,” jelasnya.

Jimmy menambahkan, dua dari tiga ADK Ex Officio yakni Luki Alfirman (Kementerian Keuangan) dan Aida S Budiman (Bank Indonesia) juga akan berakhir masa jabatannya pada tanggal yang sama. Setelah itu, hanya Dian Ediana Rae (OJK) yang masih menjabat.

“ADK dari internal yang perlu dipikirkan karena waktunya praktis tidak sampai 10 hari lagi,” kata Jimmy. 

Ia menekankan pentingnya keberadaan ADK internal untuk pengambilan keputusan strategis.

“Kalau pejabat EX Officio ada tiga misalnya, minimal ada satu ADK dari internal agar bisa mengambil keputusan,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya