Berita

Ketua KY Amzulian Rifa (Foto: RMOL/Faisal Aristama)

Hukum

Komisi Yudisial Klaim 13 Calon Hakim Agung dan 3 Hakim Adhoc Bebas KKN

SENIN, 08 SEPTEMBER 2025 | 13:03 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Yudisial (KY) memastikan 13 calon hakim agung dan 3 hakim adhoc yang diajukan ke Komisi III DPR RI telah melalui proses seleksi ketat dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

“Saya yakinkan bahwa 13 calon hakim agung dari 17 yang diminta oleh Mahkamah Agung adalah mereka yang kami nyatakan zero KKN,” kata Ketua KY Amzulian Rifai seusai rapat dengan Komisi III DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 9 September 2025.

Menurut Amzulian, Komisi III DPR bisa melihat langsung bahwa 13 calon hakim agung dan 3 calon hakim adhoc yang akan mengikuti fit and proper test dipastikan sudah melalui proses ketat.


“Tidak hanya mempunyai kapasitas tetapi juga integritas," kata Amzulian.

Ia menjelaskan bahwa proses seleksi dimulai sejak Februari 2025, melalui sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, penelusuran rekam jejak, hingga pemeriksaan kesehatan dan psikologi. 

KY bekerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk RSPAD Gatot Subroto untuk uji kesehatan dan Lembaga Psikologi Terapan untuk menilai kejujuran serta integritas para calon.

Menanggapi pertanyaan soal jumlah hakim agung yang diajukan, Amzulian menyebut bahwa KY tidak berpatokan pada jumlah kebutuhan yang diminta Mahkamah Agung, melainkan pada kualitas kandidat.

"Tadi sempat ditanyakan kita kekurangan hakim agung 60 orang tidak pernah terhubungi, ini kok kenapa dari 141 yang calon kemudian 17 yang diminta, KY kok hanya mengluluskan 13? Ya kami tentu bukan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tetapi dasarnya adalah mereka yang lolos melalui tahapan-tahapan itu,” tegasnya. 

Lebih lanjut, Amzulian juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah menerima pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk membantu mengembalikan kepercayaan publik terhadap dunia peradilan.

"Oleh karena itu, saya yakinkan bahwa 13 calon hakim agung dari 17 yang diminta oleh Mahkamah Agung adalah mereka yang kami nyatakan zero KKN,” tegasnya.

Namun begitu, Amzulian mengakui bahwa tidak ada jaminan penuh integritas seseorang setelah menjabat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peran publik dan media dalam melakukan pengawasan.

"Tadi saya contohkan bagaimana salah satu hakim itu kita pecat itu bukan atas dasar laporan, tapi kita baca di media ya pemberitaan-pemberitaan kemudian KY proaktif dan akhirnya hakim itu dipecat (karena) nyabu,” pungkasnya.

Berikut ke-13 calon hakim agung;

Kamar Pidana

1. Alimin Ribut Sujono, S.H., M.H. - Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi  Banjarmasin 
2. Annas Mustaqim, S.H., M.Hum. - Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI 
3. Julius Panjaitan, S.H., M.H. - Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Bengkulu 
4. Suradi S.H., S.Sos., M.H. - Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI
 
Kamar Perdata 
 
1. Ennid Hasanuddin, S.H., CN., M.H. - Hakim Tinggi Mahkamah Agung Republik Indonesia 
2. Dr. Heru Pramono, S.H., M.Hum. - Hakim Tinggi Mahkamah Agung Republik Indonesia
 
Kamar Agama
 
1. Dr. Hj. Lailatul Arofah, M.H. - Hakim Tinggi Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI 
2. Dra. Hj. Muhayah, S.H., M.H. - Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda

Kamar Militer 
 
Dr. Agustinus Purnomo Hadi,  S.H., M.H. - Hakim Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi Mahkamah Agung RI

Kamar Tata Usaha Negar
 
Dr. Hari Sugiharto, S.H., M.H. - Hakim Tinggi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara

Kamar Tata Usaha Negara (Khusus Pajak) 
 

1. Dr. Budi Nugroho, S.H., S.E.,  M.Hum. - Hakim Pengadilan Pajak 
2. Dr. Diana Malemita Ginting, Ak., S.H., M.Si., M.H. - Auditor Utama Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan 
3. Dr. Triyono Martanto, S.E., Ak,  S.H., M.M., M.Hum., C.A. - Hakim Pengadilan Pajak

Sementara itu, untuk hakim Adhoc sebagai berikut;

Adhoc HAM

1.Prof. Dr. Agus Budianto,  S.H., M.Hum. - Dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita  Harapan 
2. Bonifasius Nadya Arybowo,  S.H., M.H.Kes - Hakim Ad Hoc Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung 
3. Dr. Moh Puguh Haryogi,  S.H., Sp.N., M.H - Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya