Berita

Ilustrasi (Foto: Artificial Intelegence)

Bisnis

Ashmore: Gejolak Politik Tidak Memicu Panic Selling

SABTU, 06 SEPTEMBER 2025 | 14:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bursa saham Indonesia mengakhiri sesi perdagangan pekan ini dengan melemah 0,23 persen menjadi 7.867. 

Posisi tersebut lebih tinggi hampir 40 poin dibanding sesi penutupan pada akhir pekan sebelumnya. 

Investor asing mencatatkan  outflow  dari pasar ekuitas sebesar 236 juta Dolar AS dalam sepekan terakhir.


Weekly Commentary , PT Ashmore Asset Management Indonesia mencatat, sepanjang pekan ini sektor dengan kinerja terbaik adalah Industri dan Consumer Cyclicals yang masing-masing melesat 5,09 persen dan 4,83 persen. 

Sedangkan sektor dengan kinerja terlemah adalah Infrastruktur dan Teknologi yang masing-masing turun 2,01 persen dan 0,63 persen. 

Aset dengan performa terbaik minggu ini adalah Bitcoin yang menguat 2,83 persen dan harga emas yang naik 2,73 persen. 

Ashmore juga menyoroti data PMI manufaktur AS minggu ini yang lebih lemah dari perkiraan. Lowongan kerja AS turun ke level terendah sejak September tahun lalu, terutama pada sektor kesehatan dan bantuan sosial. 

Sementara Kanada mencatat perbaikan PMI manufaktur namun tetap berada dalam zona kontraksi selama tujuh bulan berturut-turut.

Di kawasan Eropa, PMI konstruksi Inggris juga tetap terkontraksi untuk bulan kedelapan berturut-turut, sementara indeks harga rumah naik hanya 2,1 persen (yoy), lebih rendah dari konsensus. 

Inflasi utama tahunan di Kawasan Eropa terus meningkat didorong harga pangan tak olahan, meski biaya energi turun.
Sementara di China, PMI manufaktur meningkat tak terduga, menunjukkan ekspansi tercepat sejak Maret, sedangkan PMI jasa mencatat ekspansi terkuat sejak Mei tahun lalu.

Di Indonesia, inflasi tahunan sedikit melambat namun masih dalam target BI, sementara surplus perdagangan menurun dibanding tahun lalu

Indonesia menghadapi gejolak politik akibat meningkatnya ketidakpuasan masyarakat, namun adanya tuntutan yang jelas dan dimulainya dialog dengan pembuat kebijakan memberi perkembangan positif. 

Pasar sempat bergejolak di awal pekan namun tidak terjadi  panic selling. 

"Bahkan, indeks saham utama Indonesia mencatat kenaikan sejak akhir pekan lalu," tulis Ashmore. 

Bank Indonesia juga turun tangan menopang Rupiah, menjaga stabilitas di bawah level 16.500. Yield obligasi pemerintah naik, dengan 10Y IndoGB kembali ke sekitar 6,4 persen dan 2Y IndoGB ke 5,3 persen.

"Secara keseluruhan, kondisi politik domestik masih menunjukkan sikap  wait and see  terhadap langkah-langkah yang mungkin diambil sebagai respons atas tuntutan yang disampaikan. Namun, pasar sudah mengambil posisi defensif dan menunjukkan respons yang tangguh dengan volatilitas yang relatif moderat," tulis Ashmore.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya