Berita

Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya Hashim S. Djojohadikusumo. (Foto: Dokumentasi CHANDI 2025)

Nusantara

Hashim Djojohadikusumo Dorong Pemerintah Investasi Penguatan Budaya

JUMAT, 05 SEPTEMBER 2025 | 22:21 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Forum Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 di Bali menghadirkan sesi pleno bertajuk “Culture for the Future: Heritage, Identity, and Innovation” pada hari ketiga perhelatan.

Sesi pleno ini menjadi ruang penting merumuskan bagaimana warisan budaya dapat  dikelola, dikembangkan, dan dihidupkan kembali sebagai bagian dari identitas serta motor penggerak inovasi di masa mendatang. 

Pleno dibuka dengan pidato kunci (keynote speech) dari Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya Hashim S. Djojohadikusumo. Sesi pleno ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, para menteri dan wamen negara sahabat; para duta besar negara sahabat, perwakilan organisasi internasional, ketua delegasi, dan tamu undangan lainnya.


Hashim dalam pidatonya menyampaikan keprihatinannya terhadap tantangan besar yang dihadapi budaya Indonesia di tengah derasnya  arus globalisasi, teknologi, dan media digital. Selama lebih dari satu dekade, Hashim mengaku terus memikirkan keterkaitan erat antara budaya, identitas, dan masa depan  bangsa. 

“Indonesia adalah persimpangan peradaban dunia sejak ribuan tahun lalu. Namun,  yang diperlukan adalah keseimbangan sehat agar budaya asli kita tetap hidup dan dicintai,” kata Hashim dikutip dari keterangan pers dikutip, Jumat 5 September 2025.

Hashim mendorong pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan berinvestasi secara serius dalam penguatan budaya nasional. Dia mengusulkan supaya lembaga  terkait, termasuk Danantara, mengalokasikan anggaran khusus untuk mendukung seniman dan  kreator lokal, mulai dari animator, kartunis, dan kreator konten. 

“Dukungan ini penting agar karya-karya kreatif Indonesia mampu bersaing dengan industri budaya global, sekaligus  menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan bangsanya sendiri,” kata Hashim dalam pleno yang dimoderatori Luh Gede Saraswati Putri yang juga Dosen Fakultas Filsafat Universitas Indonesia ini.

Setelah penyampaikan pidato kunci, pleno menghadirkan empat panelis, yakni Professor Contemporary History and Dean of Leiden-Delft-Erasmus Universities, Prof. Wim van den Doel; Associate Professor of School of Arts of Nanfang College Guangzhou, He Lu; Director of Ubud Writers & Readers Festival, Janet DeNeefe; dan Conservator of the Southeast Asian collections at Musée Guimet, Prancis, Evelise Bruneau.




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya