Paus Leo XIV (Foto: Reuters)
Paus Leo XIV dijadwalkan menerima Presiden Israel Isaac Herzog di Vatikan pada Kamis, 4 September 2025.
Namun pertemuan itu diwarnai perdebatan mengenai siapa yang sebenarnya mengajukan undangan.
Kantor Kepresidenan Israel menyebut Herzog akan bertemu Paus atas undangan resmi dari Vatikan. Tetapi, beberapa jam kemudian, Takhta Suci membantah klaim tersebut.
“Merupakan kebiasaan Takhta Suci untuk menerima permintaan audiensi dari kepala negara dan pemerintahan; bukan kebiasaan kami untuk mengundang mereka terlebih dahulu,” demikian pernyataan Vatikan, seperti dikutip dari
New Arab.Seorang sumber dari kantor presiden Israel menuturkan bahwa Herzog sejatinya telah dijadwalkan bertemu dengan mendiang Paus Fransiskus dalam kunjungan ke Italia.
Namun rencana itu batal setelah Fransiskus jatuh sakit dan kemudian wafat.
“Setelah Paus Leo dilantik, pertemuan baru dijadwalkan kembali melalui koordinasi diplomatik penuh dengan Vatikan,” jelas sumber tersebut.
Menurut keterangan resmi, agenda pembahasan meliputi upaya pembebasan sandera di Gaza, perlawanan terhadap antisemitisme global, serta perlindungan komunitas Kristen di Timur Tengah.
Paus Leo XIV, Paus pertama asal Amerika Serikat, dalam beberapa pekan terakhir semakin vokal menyerukan diakhirinya perang Gaza yang telah berlangsung hampir dua tahun.
“Saya menyerukan gencatan senjata permanen, pembebasan semua sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan,” kata Paus dalam audiensi umum di Lapangan Santo Petrus pekan lalu.
Sebagai mediator yang ingin menjaga posisi netral, Vatikan biasanya tidak mengumumkan secara rinci agenda pertemuan dengan pemimpin dunia, melainkan hanya mengeluarkan pernyataan singkat setelah audiensi berlangsung.
Selain Herzog, Paus Leo juga akan menerima Presiden Polandia Karol Nawrocki pada Jumat mendatang.
Pertemuan ini menjadi bagian dari agenda internasional awal Paus Leo, yang terpilih pada Mei lalu menggantikan Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal kerap mengkritik keras operasi militer Israel di Gaza.