Berita

Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)

Bisnis

Indonesia Punya Potensi Rp350 Triliun dari Obat Herbal

SABTU, 30 AGUSTUS 2025 | 14:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Obat-obatan impor masih menguasai pasar industri farmasi Indonesia. 

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. Taruna Ikrar mengatakan  nilai impor produk obat dan farmasi Indonesia bahkan mencapai Rp176 triliun. 

"Jumlah ekspor untuk obat saja Rp6,7 triliun, sementara yang kita impor Rp176 triliun. Jadi, berkali lipat dan ini perlu kita ubah," ujar Taruna Ikrar dalam pernyataannya baru-baru ini di Makassar, Sulawesi Selatan, dikutip Sabtu 30 Agustus 2025. 


Ia menegaskan, perlunya perubahan sistem untuk memperkuat industri farmasi dalam negeri, salah satunya dengan merealisasikan industri farmasi yang lebih sehat. BPOM pun, sambung Taruna, terus melakukan peninjauan untuk memberikan sertifikasi terkait cara pembuatan obat yang baik.

Peningkatan kualitas produk harus terus dilakukan agar sektor ini mampu mendominasi pasar domestik sekaligus bersaing di kancah internasional.

Menurut Taruna, agar ekspor produk kefarmasian terus meningkat, BPOM mendorong hadirnya kebijakan yang bisa mendukung iklim pengembangan teknologi kefarmasian dan obat-obatan. Teknologi dari Indonesia juga harus maju. Alhasil, menurut Taruna, perlu transfer teknologi yang melibatkan kerja sama dengan berbagai negara maju.

Saat ini, jumlah industri obat Indonesia mencapai 272 yang memiliki pabrik. Sedangkan perusahaan besar farmasi jumlahnya 3.009. Apotek, toko obat, dan instalasi kefarmasian menembus angka 60 ribuan lebih se Indonesia.

Taruna juga menyoroti besarnya potensi industri farmasi Indonesia yang memiliki peluang besar dari pengembangan obat herbal berbasis kekayaan sumber daya alam.

Kekayaan ini menjadi dasar pengembangan obat tradisional dan fitofarmaka yang bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional.

Fitofarmaka adalah obat tradisional berbasis bahan alam yang telah terbukti aman dan berkhasiat secara ilmiah melalui uji praklinik dan uji klinik, serta bahan baku dan produk jadinya telah terstandarisasi. 

Obat ini merupakan pengembangan dari obat herbal terstandar dan telah melalui proses ilmiah yang ketat sebelum dipasarkan, sehingga memiliki dasar ilmiah (evidence-based) untuk penggunaannya. 

Dari sekitar 30.000 jenis tumbuhan berpotensi obat, 17.200 di antaranya telah diakui sebagai obat asli Indonesia. Dari jumlah tersebut, 78 sudah terstandar sebagai obat herbal, sementara 21 berhasil dikembangkan menjadi fitofarmaka dengan kualitas yang memenuhi standar farmasi.

"Sangat besar dengan dia punya revenue-nya. Kita pikirkan dari obat herbal terstandar ini saja. Itu ada Rp350 triliun. Besar sekali potensi pasar ini. Tapi ini belum digarap," kata Taruna.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya