Berita

Rusia bombardir Ukraina (Foto: 9News)

Dunia

Rusia Bombardir Ukraina, 21 Tewas

JUMAT, 29 AGUSTUS 2025 | 07:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Proses perdamaian Rusia dan Ukraina yang dimediasi Amerika Serikat kembali terganggu setelah Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke Kyiv, Ukraina.

Sedikitnya 21 orang tewas, termasuk empat anak-anak, dan 48 orang terluka. Serangan pada Kamis, 28 Agustus 2025 juga merusak kantor diplomatik Uni Eropa di ibu kota Ukraina tersebut.

Menurut pihak Ukraina, Rusia menembakkan 598 pesawat tak berawak dan 31 rudal ke berbagai wilayah, dengan sebagian besar menyasar Kyiv. Setidaknya 33 lokasi di 10 distrik kota mengalami kerusakan, termasuk sebuah pusat perbelanjaan. Ribuan jendela pecah dan hampir 100 bangunan rusak. 


"Di antara korban tewas terdapat empat anak berusia antara dua dan 17 tahun," kata kepala pemerintahan kota Kyiv, Tymur Tkachenko, dikutip dari Associated Press, Jumat 29 Agustus 2025.

Ia mengatakan proses pencarian korban masih berlangsung karena diduga masih ada warga yang tertimbun reruntuhan.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan dua serangan mendarat hanya 50 meter dari kantor Misi Uni Eropa di Kyiv, namun tidak ada staf yang terluka. 

Usai kejadian, diplomat tinggi Uni Eropa, Kaja Kallas, memanggil utusan Rusia di Brussel.

“Tidak ada misi diplomatik yang boleh menjadi target," ujarnya.

Selain kantor Uni Eropa, kantor British Council di Kyiv juga rusak parah dan ditutup sementara. Mereka mengunggah foto kerusakan gedung di media sosial, menunjukkan jendela dan pintu yang hancur. Seorang penjaga gedung dilaporkan terluka tetapi kondisinya stabil.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengecam serangan ini dan menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin “menyabotase” harapan perdamaian. Duta Besar Rusia untuk London bahkan dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Inggris sebagai bentuk protes.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap pangkalan udara militer dan perusahaan-perusahaan "di dalam kompleks industri militer Ukraina" menggunakan senjata jarak jauh, termasuk rudal Kinzhal.

“Semua objek yang ditunjuk terkena serangan,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Meski demikian, Kremlin menegaskan Rusia masih tertarik melanjutkan perundingan damai, walau serangan pada Kamis menjadi salah satu yang terbesar sejak invasi dimulai pada 2022.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya