Pimpinan Redaksi Kuatbaca.com, Jajang Y. Habib (tengah) bersama Jakob Sumardjo (kanan) di Museum Kota Bandung, Selasa, 26 Agustus 2025. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Sebagai bentuk apresiasi kepada Jakob Sumardjo bertepatan dengan usianya yang menginjak 86 tahun, Kuatbaca.com menyelenggarakan kegiatan penghormatan di Museum Kota Bandung, Selasa, 26 Agustus 2025.
Pimpinan Redaksi Kuatbaca.com, Jajang Y. Habib, mengungkapkan kekagumannya pada sosok Jakob.
"Saat saya membaca bukunya di usia 20 tahun, saya berdoa bisa bertemu beliau, dan setelah puluhan tahun kemudian, doa itu terkabul," kata Jajang dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa malam, 26 Agustus 2026.
Ia menegaskan, acara ini merupakan momentum penting untuk mengangkat ekosistem kebudayaan dalam bentuk dokumentasi dan pelestarian karya sastra Indonesia dan pengkarya yang hidup secara laik.
Kuatbaca.com sendiri telah memulai dokumentasi Jakob Sumardjo melalui program "Safari Sastra" di platform YouTube, menjadikannya media daring pertama yang melakukan hal tersebut.
Inisiatif ini didasari keprihatinan atas minimnya dokumentasi karya sang maestro.
Jajang memaparkan Jakob Sumardjo memiliki 67 judul buku yang ia tulis sejak media 60-an. Namun, saat ini hanya terdapat 52 yang eksistensi bukunya tersedia di Perpustakaan Nasional Indonesia.
Sementara itu, di perpustakaan luar negeri seperti di Australia, hanya ditemukan tiga buku.
"Pekerjaan besar kita adalah merawat bahwa Indonesia punya pemikir orisinal seperti Jakob Sumardjo," tegas Jajang.
Ia menekankan pentingnya menghargai orisinalitas ide, sebab menurutnya, karya sastra dan seni adalah pekerjaan serius, bukan sekadar hobi.
Mengutip pandangan Jakob Sumardjo, Jajang menjelaskan bahwa seperti mesin tik yang meninggalkan jejak, setiap pemikiran dan karya akan selalu menyisakan bekas.
"Orisinalitas ide harus dihargai, inilah titik penting jika Indonesia ingin berbudaya dan punya peradaban," tambahnya.
Senada, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX provinsi Jawa Barat, Retno Raswaty, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
Ia menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung digitalisasi karya-karya Jakob Sumardjo.
"Saya pikir yang dilakukan Kuatbaca.com terhadap Pak Jakob merupakan langkah awal yang baik, untuk menuju digitalisasi karya-karya Pak Jakob," ucapnya.
Sebagai contoh, kata Retno, kemarin kami juga mendukung digitalisasi karya Denohia, salah satu tokoh seni yang menyumbangkan 17 nada dalam musik Sunda. Jadi karya-karya beliau itu ada 36 tentang materi belajar lagu anak-anak yang dijadikan rujukan sekolah bagi para guru.
Hal yang sama diutarakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati, media yang lebih modern adalah ruang yang tepat untuk menyebarluaskan karya.
“Sangat disayangkan jika pikiran beliau itu tidak kita abadikan, tidak kita sebarluaskan melalui beragam media yang tentu akan mudah diakses dan tentu akan memberikan manfaat buat kita semua,” ujarnya.
Herawati juga menaruh perhatian besar terhadap karya-karya orisinal putra bangsa agar dapat mendunia. "Balai Bahasa siap untuk berkolaborasi menerjemahkan karya-karya Pak Jakob ke dalam bahasa asing," pungkasnya.
Sebagai informasi acara Tribun Maestro Mesin Tik Jakob Sumardjo diselenggarakan mulai 26-28 Agustus 2025. Selama tiga hari tersebut, kegiatan Tribun Maestro dimulai pukul 09.00-16.00 WIB. Setiap harinya diisi berbagai kegiatan seperti pameran karya Jakob Sumardjo, apresiasi seni, dan diskusi dengan berbagai pelaku seni, sastra dan filsafat.