Berita

CDC (Foto: Associated Press)

Dunia

600 Pegawai CDC AS Terkena PHK Permanen

KAMIS, 21 AGUSTUS 2025 | 13:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sebanyak 600 pegawai Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat menerima surat pemutusan hubungan kerja (PHK) permanen.

Pemecatan dilakukan menyusul keputusan pengadilan terbaru yang hanya melindungi sebagian unit dari gelombang efesiensi lembaga kesehatan federal.

Pemberitahuan resmi PHK mulai dikirimkan minggu ini, meski banyak pegawai belum menerimanya. 


Hal itu disampaikan oleh American Federation of Government Employees (AFGE), serikat pekerja yang mewakili lebih dari 2.000 anggota di CDC.

“Kami mengetahui setidaknya ada 600 pegawai CDC yang terdampak. Namun, karena minimnya transparansi dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), kami belum menerima pemberitahuan resmi terkait siapa saja yang di-PHK,” kata AFGE dalam pernyataan, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis, 21 Agustus 2025.

Departemen Kesehatan AS pada Rabu tidak memberikan rincian tambahan mengenai PHK tersebut dan hanya merujuk pada pernyataan bulan Maret lalu yang menyebutkan bahwa restrukturisasi dan perampingan bertujuan agar lembaga kesehatan lebih responsif dan efisien.

PHK permanen itu mencakup sekitar 100 pegawai yang bekerja di bidang pencegahan kekerasan. 

Ironisnya, pemangkasan tersebut dilakukan kurang dari dua minggu setelah insiden penembakan di kampus CDC di Atlanta, ketika seorang pria melepaskan lebih dari 180 tembakan dan menewaskan seorang petugas polisi.

“Sungguh ironis, para ahli yang dilatih untuk memahami, mencegah, dan menghentikan kekerasan justru menjadi korban pemutusan kerja," tulis sejumlah pegawai yang terdampak dalam sebuah unggahan blog pekan lalu.

Pemangkasan juga berdampak pada program-program penting lain, termasuk upaya mencegah pemerkosaan, kekerasan anak, hingga kekerasan dalam hubungan remaja. 

Beberapa pegawai yang terkena PHK bahkan terlibat dalam kerja sama internasional untuk melacak kekerasan terhadap anak, sebuah inisiatif yang memicu konferensi global tentang pengurangan kekerasan yang akan digelar pada November mendatang.

“Ada pakar yang diakui secara nasional dan internasional yang tidak mungkin tergantikan,” ujar Tom Simon, mantan direktur senior program ilmiah di Divisi Pencegahan Kekerasan CDC.

Sebelumnya, pada 1 April, HHS mengirimkan pemberitahuan PHK massal kepada ribuan pegawai di CDC dan lembaga kesehatan federal lainnya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang bertujuan memangkas ukuran lembaga kesehatan publik AS. 

Sejak itu, banyak pegawai ditempatkan dalam cuti administratif dengan tetap menerima gaji, sambil menunggu proses hukum berlangsung.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya