Berita

Presentasi Prof Awalil Rizky/Tangkapan Layar RMOL

Politik

Prof Awalil Rizky:

Sejak Zaman Soeharto Indonesia Selalu Andalkan Utang

SENIN, 18 AGUSTUS 2025 | 22:01 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pertumbuhan ekonomi Indonesia memasuki usia 80 tahun  jalan di tempat. Data mencatat, sejak era Presiden ke-2 RI Soeharto, pertumbuhan ekonomi hanya di angka 5 persen.

Demikian disampaikan ekonom senior dari Bright Institute Profesor Awalil Rizky dalam acara Forum Insan Cita secara virtual dengan tema "Bagaimana Kondisi, Pencapaian dan Tantangan Sosial-Ekonomi Indonesia Setelah 80 Tahun Indonesia Merdeka" di Jakarta, Senin malam, 18 Agustus 2025.

Prof Awalil berpendapat, pendapatan Indonesia stagnan di 5 persen lantaran fungsi menabung tidak digelorakan sejak lama.


“Dari orang penghasilan berapapun, kalau dia jiwa menabung, dia akan menyisihkan. Sama dengan soal sedekah sebenarnya," kata Prof Awalil.

"Indonesia nggak akan bisa maju kalau tidak menambah modalnya,” sambungnya.

Karena itulah, menurut Prof Awalil, tanpa tambahan modal, Indonesia masuk ke dalam perangkap utang yang membebani masyarakat. 

“Karena nggak punya duit, itu perlu utang. Perlu investasi juga. Perlu modal asing, baik dari investasi maupun utang luar negeri. Awalnya kan begitu di Indonesia. Nah perlahan, tapi terus meningkat, pemerintah pun tidak ragu berutang,” kata Prof Awalil.

Prof Awalil mengatakan, karena utang merupakan salah satu fungsi dari APBN untuk menutupi kesenjangan antara pendapatan dan modal. 

Maka dari itu, ia berpandangan, sejak era pemerintahan Presiden ke-2 RI Soeharto, Indonesia mengandalkan utang yang jumlahnya terus membesar.

“Perekonomian Indonesia sejak era Soeharto mengandalkan utang. Cuma makin ke sini makin mengandalkan. Kalau sekarang, nggak terbayang kita kalau pemerintah nggak dapat utangan,” kata Prof Awalil.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya