Berita

Presentasi Prof Awalil Rizky/Tangkapan Layar RMOL

Politik

Prof Awalil Rizky:

Rancangan APBN 2026 Membingungkan

SENIN, 18 AGUSTUS 2025 | 21:22 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rincian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal APBN 2026 yang disampaikan pemerintah tidak jelas dan bertolak belakang antara tujuan utama dan kinerja.

Demikian disampaikan ekonom senior dari Bright Institute Profesor Awalil Rizky dalam acara Forum Insan Cita secara virtual dengan tema "Bagaimana Kondisi, Pencapaian dan Tantangan Sosial-Ekonomi Indonesia Setelah 80 Tahun Indonesia Merdeka" di Jakarta, Senin malam, 18 Agustus 2025.

“Ini APBN apa? Antara judul maunya apa, dengan rinciannya itu bertolak belakang semua. Mau efisiensi kok begitu?” kata Prof Awalil.


Ia mengurai, pada awal era pemerintahan Presiden Soeharto, ada paradigma pembangunan atau pengelolaan ekonomi yang menempatkan modal sebagai faktor terpenting lalu pertumbuhan ekonomi menjadi episentrum.

“Lalu pertumbuhan ekonomi menjadi episentrum tidak hanya oleh kebijakan, bahkan wacana para ekonom. Secara teoritis awalnya dulu dijelaskan oleh buku teks dan entah atau tentu sadar ya ini acuan umum,” kata Prof Awalil.

Namun, ia berpandangan saat ini ada kesenjangan antara modal dan tabungan yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, hal ini disebabkan karena pendapatan yang sangat rendah dari segala sektor.

“Kenapa tabungan nggak cukup? Karena fungsi dari pendapatan, padahal pendapatannya rendah. Ya sudah, kalau mau maju, nggak mungkin dengan tabunganmu. Ini betul-betul melawan peringatan Pak Hatta (Wapres pertama RI),” demikian Prof Awalil.

Diketahui, postur APBN 2026 dengan proyeksi pendapatan negara mencapai Rp3.147,7 triliun, atau tumbuh 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Target ini didorong oleh peningkatan penerimaan pajak serta optimalisasi penerimaan dari kepabeanan dan cukai, meski PNBP sedikit mengalami penurunan.



Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Eddy Soeparno Bicara Komitmen Prabowo Percepat Dekarbonisasi

Senin, 15 Desember 2025 | 16:13

Praperadilan Kakak Kandung Hary Tanoesoedibjo Dua Kali Ditolak Hakim

Senin, 15 Desember 2025 | 15:55

Miliarder Siapkan Hadiah Besar Atas Aksi Heroik Warga Muslim di Bondi Beach

Senin, 15 Desember 2025 | 15:48

DPR Tegaskan Perpol 10/2025 Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:41

Ketaatan pada Rais Aam Fondasi Kesinambungan Khittah NU

Senin, 15 Desember 2025 | 15:39

Gubernur Sulut Dukung Penguatan Kapasitas SDM Bawaslu

Senin, 15 Desember 2025 | 15:29

Keselamatan Masyarakat Harus Jadi Prioritas Utama Selama Nataru

Senin, 15 Desember 2025 | 15:19

Pramono Terima Hasil Kongres Istimewa MKB Demi Majukan Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 15:12

KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Senin, 15 Desember 2025 | 14:54

Command Center Diresmikan Percepat Digitalisasi dan Pengawasan Kopdes Merah Putih

Senin, 15 Desember 2025 | 14:43

Selengkapnya