Berita

Penemuan sejumlah tengkorak korban pembantaian ISIS. (Foto: AFP/ZAID AL-OBEIDI)

Dunia

Kuburan Massal Sedalam 150 Meter jadi Saksi Bisu Kebiadaban ISIS

SENIN, 18 AGUSTUS 2025 | 16:36 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Otoritas Irak mulai menggali sebuah lokasi yang diyakini sebagai salah satu kuburan massal terbesar peninggalan kelompok teroris ISIS. 

Kuburan itu berada di al-Khafsa, selatan Mosul, dan diduga menyimpan ribuan jasad korban pembantaian brutal ketika ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak pada 2014 hingga akhirnya dikalahkan pada 2017.

Menurut laporan Iraqi News Agency, Senin 18 Agustus 2025, penggalian dilakukan oleh otoritas lokal bersama aparat kehakiman, tim forensik, Iraqi Martyrs Foundation, dan direktorat khusus kuburan massal. 


Situs ini berupa lubang runtuhan sedalam 150 meter dan selebar 110 meter, yang diyakini menjadi saksi bisu kebiadaban ISIS.

Kepala Departemen Penggalian Kuburan Massal Martyrs Foundation, Ahmad Qusay al-Asady menyebut operasi penggalian dimulai sejak 9 Agustus atas permintaan provinsi Nineveh. 

Tahap awal difokuskan pada pengumpulan jasad dan bukti yang terlihat di permukaan. Selanjutnya, dibutuhkan dukungan internasional untuk penggalian penuh, termasuk penggunaan teknologi khusus untuk menghadapi bahaya di lokasi, seperti air belerang dan amunisi yang belum meledak.

“Al-Khafsa adalah situs yang sangat rumit,” kata al-Asady kepada Associated Press. 

Ia memperkirakan jumlah jasad di lokasi itu bisa mencapai lebih dari 4.000, meski jumlah sebenarnya belum bisa dipastikan. 

Sekitar 70 persen korban diyakini merupakan tentara dan polisi Irak, sementara sisanya berasal dari komunitas Yazidi dan warga sipil lainnya.

Seorang pengacara di Nineveh, Rabah Nouri Attiyah, bahkan menyebut al-Khafsa berpotensi menjadi kuburan massal terbesar dalam sejarah modern Irak.

ISIS dikenal luas karena kebrutalannya terhadap kelompok Yazidi. Ribuan laki-laki Yazidi dibantai, sementara ribuan perempuan diperbudak. Hingga kini, komunitas Yazidi masih berjuang memulihkan diri dari trauma genosida yang mereka alami di distrik Sinjar pada 2014.

Selain peninggalan era ISIS, otoritas Irak juga masih berupaya menemukan kuburan massal dari periode rezim Saddam Hussein yang digulingkan pada invasi pimpinan Amerika Serikat tahun 2003.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya