Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid/RMOL
Rencana Presiden Prabowo mengevakuasi sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban konflik untuk diobati di Pulau Galang, Batam, disambut baik Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Namun begitu, Hidayat mewanti-wanti pemerintah Indonesia untuk memastikan kesiapan dari pihak terkait, dalam hal ini Palestina dan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
“Jadi menurut saya memang sebaiknya lebih berhati-hati,” ujar Hidayat kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat 8 Agustus 2025.
Hidayat menyarankan pemerintah agar terlebih dahulu memastikan tentang persetujuan dari seluruh pihak di Palestina. Kemudian, kesiapan di Indonesia itu sendiri.
Selain itu yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa Gaza, West Bank, dan Masjidil Aqsha, sebagai kawasan-kawasan yang memang nanti akan menjadi kawasan Palestina merdeka, tetap terjaga.
“Jangan sampai kemudian nanti mereka dibawa keluar, dan ternyata Israel dibiarkan tetap menguasai Gaza, menguasai West Bank, menguasai Masjidil Aqsa, terus nanti mereka akan kembali ke mana? Kalau Israel justru dibiarkan menguasai daerah yang merupakan daerah Palestina itu,” kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.
Atas dasar itu, Hidayat mewanti-wanti betul rencana baik pemerintah tersebut.
“Dengan syarat, juga dalam konteks kita, kalau bisa disetujui, mereka dibawa kemari betul-betul di sini sudah siap. Jadi, disetujui oleh semua pihak dan di sini memang benar-benar siap dan nanti mereka bisa kembali ke Palestina. Jangan sampai kemudian mereka dibawa kemarin, ternyata Palestina sudah hilang karena Israel menguasai Gaza, menguasai West Bank, dan menguasai Masjidil Aqsha,” pungkasnya.
Diberitakan RMOL sebelumnya, Presiden Prabowo kembali berencana memerintahkan evakuasi terhadap sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban konflik berkepanjangan untuk diobati di Indonesia, tepatnya di Pulau Galang, Batam.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, dalam keterangannya kepada media di Jakarta pada Kamis, 7 Agustus 2025.
“Presiden kemarin juga memberikan arahan untuk Indonesia memberikan bantuan pengobatan untuk sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang. Yang luka-luka, yang mengalami apa, mungkin kena bom, kena reruntuhan, dan segala macam,” kata Hasan.