Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Dipengaruhi Faktor Musiman, Pertumbuhan Ekonomi Perlu Disikapi Kritis

RABU, 06 AGUSTUS 2025 | 16:11 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pertumbuhan ekonomi nasional pada Triwulan II-2025 yang mencapai 5,12 persen (yoy), merupakan sinyal positif sekaligus peringatan penting terhadap keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional. 

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Handi Risza, mengatakan capaian ini patut diapresiasi namun tetap perlu dilihat secara kritis karena dipengaruhi oleh faktor musiman.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil membalik prediksi pesimis sejumlah pengamat dan lembaga. Angka 5,12 persen ini menunjukkan perbaikan dari Triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen maupun Triwulan II tahun sebelumnya yang sebesar 5,05 persen,” kata Handi di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Agustus 2025.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal ini mencapai Rp5.947 triliun. 

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan paling besar ditopang oleh konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 54,25 Persen atau 2,64 persen terhadap pertumbuhan, serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi yang menyumbang 27,83 persen atau 2,06 persen. Secara tahunan, konsumsi tumbuh 4,97 persen dan investasi meningkat 6,99 persen.

“Artinya, 82,08 persen dari PDB triwulan ini berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Ini mencerminkan adanya peningkatan permintaan barang dan jasa, serta mobilitas masyarakat yang kembali menggeliat,” jelas Handi.

Ia menambahkan, dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan masih menjadi motor utama pertumbuhan dengan kontribusi 1,13 persen, disusul oleh perdagangan (0,70%), informasi dan komunikasi (0,53%), serta konstruksi (0,47%).

Namun, Handi menekankan bahwa pertumbuhan ini tidak bisa dilepaskan dari faktor musiman seperti momentum hari libur nasional, libur sekolah, dan hari besar keagamaan seperti Idulfitri, Waisak, Isa Almasih, dan Iduladha.

“Momentum tersebut mendorong lonjakan konsumsi masyarakat, khususnya pada sektor kebutuhan primer serta makanan dan minuman. Ini menjadi catatan bahwa lonjakan konsumsi tidak sepenuhnya didorong oleh fundamental ekonomi yang kuat,” kata ekonom Universitas Paramadina tersebut.

Sementara itu, ia juga menyoroti kondisi sektor manufaktur yang masih mengalami kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, indeks PMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2025 tercatat sebesar 49,2—masih berada di bawah ambang batas ekspansi (50,0).

“PMI sudah empat bulan berturut-turut berada di zona kontraksi. Meskipun terjadi sedikit perbaikan dari bulan sebelumnya, ini menunjukkan bahwa tekanan terhadap pelaku industri, terutama dari sisi permintaan dan produksi, masih cukup tinggi,” tandas Handi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya