Berita

Ilustrasi: Kantor Kesbangpol DKI Jakarta/beritajakarta.id

Politik

Penggantian Timsel FKDM Jakarta Diduga Penuh Titipan Politik

RABU, 06 AGUSTUS 2025 | 06:20 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Forum Silaturahmi Pemuda Islam (FSPI) mendesak Gubernur DKI Jakarta segera mencopot Kepala Bakesbangpol DKI. Pasalnya, proses penggantian Tim Seleksi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se-DKI Jakarta diduga kuat dipenuhi titipan elite politik. 

“Kami mencium bau busuk kepentingan politik dalam penggantian Timsel FKDM. Pergantian komposisi Timsel unsur tokoh masyarakat dan akademisi dengan mantan caleg dan kader partai merupakan pengkhianatan terhadap semangat kewaspadaan dini yang netral,” tegas Koordinator FSPI Zulhelmi Tanjung dalam keterangannya, Rabu, 6 Agustus 2025.

Ia mengingatkan bahwa FKDM merupakan lembaga strategis yang dibentuk berdasarkan Permendagri Nomor 2 Tahun 2018, bukan proyek politik musiman. FKDM bertugas mendeteksi potensi konflik dan ancaman keamanan di masyarakat, bukan memperkuat jaringan partai.


“Jangan lupa, dana FKDM itu bersumber dari APBD dari uang rakyat, bukan uang partai. Kalau rekrutmen Timselnya saja sudah dikondisikan untuk kepentingan politik, itu bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang tidak bisa dibiarkan,” tegasnya lagi.

Dalam pasal 13 ayat 1 Permendagri itu, lanjut Zulhelmi, jelas disebutkan bahwa pendanaan FKDM bersumber dari APBD. Maka wajib hukumnya proses seleksi dilakukan secara terbuka, objektif, dan bebas dari intervensi partai politik manapun.

“Ini soal etika bernegara. Kita bicara soal integritas anggaran publik. Kalau FKDM disusupi kepentingan politik, maka fungsinya akan tumpul. Jangan salahkan rakyat kalau makin tidak percaya pada Pemprov Jakarta terutama pada kepemimpinan Gubernur Pramono," jelas dia.

FSPI menilai langkah Kepala Bakesbangpol DKI sudah melampaui batas, dan mendesak Gubernur Pramono dan DPRD DKI Jakarta, khususnya Komisi A, segera turun tangan.

“Kami desak, Gubernur Pramono dan DPRD evaluasi Kepala Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta ini yang sarat kepentingan politik. Kita siap laporkan ini ke Ombudsman, bahkan ke KPK jika perlu. Ini bukan cuma soal seleksi tapi  soal penyimpangan terhadap mandat rakyat Jakarta dalam membangun inklusivitas,” tutup Zulhelmi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya