Berita

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov/Net

Dunia

Rusia Respons Aksi Trump Pindahkan Kapal Selam Nuklir ke Dekat Perbatasan

SELASA, 05 AGUSTUS 2025 | 09:40 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rusia menanggapi aksi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memerintahkan pengerahan kembali dua kapal selam nuklir ke dekat wilayah Moskow. 

Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terseret dalam retorika yang dapat memperburuk ketegangan global.

“Kami menyikapi pernyataan apa pun yang terkait dengan isu nuklir dengan sangat hati-hati. Seperti yang Anda ketahui, Rusia memegang posisi yang bertanggung jawab. Sikap Presiden Putin sudah diketahui umum,” ujar Peskov kepada wartawan di Moskow, seperti dimuat News Week pada Selasa, 5 Agustus 2025.


Peskov menambahkan, Rusia memandang serius isu nonproliferasi nuklir.

“Kami percaya bahwa setiap orang harus sangat berhati-hati dalam hal retorika nuklir,” tegasnya.

Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump mengumumkan pengerahan kapal selam nuklir sebagai sinyal peringatan. 

Ia menyebut keputusan itu diambil usai pernyataan provokatif yang disampaikan Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

"Saya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk ditempatkan di wilayah yang tepat, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu. Kata-kata sangat penting, dan seringkali dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan,” tulis Trump.

Medvedev sebelumnya mengkritik kebijakan luar negeri Trump dan menyebut ultimatum berulang Washington dapat memicu perang bukan hanya dengan Ukraina, tetapi juga dengan AS. 

Ia bahkan menyinggung sistem nuklir Rusia “Tangan Mati”, yang dirancang untuk meluncurkan serangan otomatis jika kepemimpinan Kremlin lumpuh akibat serangan.

“Jika beberapa kata dari mantan presiden Rusia memicu reaksi gugup seperti itu dari presiden Amerika Serikat yang agung dan berkuasa, maka Rusia melakukan segalanya dengan benar dan akan terus melanjutkan jalannya sendiri,” tulis Medvedev di Telegram.

Ketegangan ini muncul ketika Trump berusaha menengahi kesepakatan damai untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. 

Namun, frustrasi Trump terhadap Vladimir Putin semakin meningkat karena Moskow terus melanjutkan operasi militernya.

Pada Juli lalu, Trump memberi Putin tenggat waktu 50 hari untuk mencapai gencatan senjata, sebelum kemudian memperpendek batas waktu itu dan mengungkapkan kekecewaan karena serangan Rusia masih berlangsung.

Trump kini memberikan ultimatum baru yakni 10 hari bagi Rusia untuk menghentikan perang atau menghadapi sanksi tambahan, termasuk bagi negara-negara yang masih berdagang dengan Moskow. 

Utusannya, Steve Witkoff, dijadwalkan berkunjung ke Moskow pekan ini untuk membicarakan ketentuan ultimatum tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya