Berita

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono/RMOL

Politik

Uni Eropa Siap Akui Sawit RI Berkelanjutan di Perjanjian IEU CEPA

SENIN, 04 AGUSTUS 2025 | 19:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Uni Eropa berkomitmen mengakui keberlanjutan (sustainability) sawit Indonesia dalam perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko B. Witjaksono mengatakan dalam perjanjian CEPA tersebut akan dimuat protokol khusus mengenai sawit sebagai komoditas yang berkelanjutan.

"UE berkomitmen untuk mengakui bahwa sawit yang dihasilkan dan turunannya itu juga satu hal yang sustainable. Jadi ada bahkan dalam perjanjian CEPA ini ada protokol khusus mengenai sawiT," kata Djatmiko di Jakarta, pada Senin 4 Agustus 2025.


"Ada protokol khusus mengenai sawit. Belum pernah ada dalam perjanjian CEPA mana pun terdapat protokol khusus terkait sawit dan baru kali ini ada dalam IEU-CEPA," tambahnya.

Ia menjelaskan UE akan mengakui bahwa sawit Indonesia adalah sumber yang berkelanjutan (sustainable sources) untuk energi, untuk makanan, dan sebagainya. Pengakuan ini penting secara politik, maupun ekonomi.

“Sekarang konteks politik di EU juga berubah. Dan harus mengakui bahwa sawit sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi di UE, di range industri yang sedemikian luas,” tegasnya.

“Sawit bagi Indonesia very important, bagi UE juga pernah menjadi isu gitu ya. Tapi sekarang konteks politik di UE juga berubah. Dan harus mengakui bahwa sawit sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi di EU, di range industri yang sedemikian luas,” tegasnya.

Dalam kerangka IEU CEPA, lanjut Djatmiko, Indonesia dan Uni Eropa juga telah sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang ketahanan pangan, pengembangan ekonomi kreatif, hingga penguatan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

“Kesepakatan ini mencakup implementasi sustainability measures seperti sistem sertifikasi, keterusuran (traceability), dan compliance. Ini sudah kita sepakati,” katanya.

Menurutnya,  hal tersebut diharap dapat meningkatkan kinerja ekspor sawit Indonesia dan turunannya ke pasar negara-negara Eropa.

Selain itu, Indonesia dan Uni Eropa, kata Djatmiko juga menyepakati berbagai asistensi teknis dan pengembangan kapasitas di sejumlah sektor, termasuk sektor Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) yang dinilai memiliki potensi besar untuk kerja sama dengan Eropa.

“Kita ingin ada kolaborasi lebih baik lagi di sektor MRO di Indonesia. Potensinya sangat baik untuk dikerjasamakan dengan dunia Eropa,” tambahnya.

Dari sisi fasilitasi perdagangan ada beberapa hal ya, mulai dari kemudahan kegiatan ekspor dan impor termasuk melalui kesepakatan terkait Business Number Registration (BNR), Rules of Origin (ROO), hingga pembentukan Mutual Recognition Arrangement (MRA) di sektor industri yang lebih luas.




Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya