Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Tarif 19 Persen Trump Selamatkan Ekonomi Kamboja dari Kolaps

SABTU, 02 AGUSTUS 2025 | 11:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Kamboja menyampaikan terima kasih kepada Amerika Serikat (AS), khususnya Presiden Donald Trump, atas keputusan menurunkan tarif ekspor Kamboja menjadi 19 persen. 

Langkah ini dinilai telah menyelamatkan ekonomi nasional, terutama sektor garmen dan alas kaki yang menjadi tulang punggung negara.

Wakil Perdana Menteri Kamboja, Sun Chanthol, menjelaskan bahwa tarif AS sebelumnya sempat dipatok hingga 49 persen, lalu diturunkan menjadi 36 persen. Setelah negosiasi, akhirnya hanya dikenakan 19 persen.


"Kalau tetap di 49 atau 36 persen, industri kami pasti ambruk," kata Chanthol, dikutip dari Bangkok Post, Sabtu 2 Agustus 2025. 

Ia menekankan bahwa sektor garmen dan alas kaki mempekerjakan hampir satu juta orang, mayoritas perempuan, yang menghidupi banyak anggota keluarga.

Chanthol juga memuji Trump atas perannya dalam meredam konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand. 

“Kami berterima kasih atas intervensi mulia Presiden Trump dalam menciptakan perdamaian,” ujarnya.

Kamboja saat ini memiliki surplus perdagangan besar dengan AS. Sekitar 38 persen ekspor Kamboja - senilai hampir 10 miliar Dolar AS pada 2024 - ditujukan ke Negeri Paman Sam. Sebagian besar terdiri dari produk tekstil dan sepatu untuk merek global seperti Adidas, H&M, Ralph Lauren, dan Lacoste.

Chanthol menambahkan bahwa kesepakatan tarif ini masih berupa kerangka awal dan akan disempurnakan kemudian. Sebagai bagian dari kesepakatan, Kamboja juga akan membeli 10 pesawat Boeing 737 Max 8 untuk maskapai nasional Air Cambodia, dengan opsi membeli 10 unit tambahan.

“Kami memang bukan negara dengan daya beli besar, tapi kami berusaha bernegosiasi secara terbuka dan adil, demi manfaat bersama,” kata Chanthol.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya