Berita

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (depan paling kiri) mengumumkan hasil pembahasan bersama pemerintah tentang abolisi Tom Lembong dan amnesti Hasto Kristiyanto di gedung parlemen, Jakarta, Kamis 31 Juli 2025. Foto RMOL.

Politik

Dasco Dalang Cerdas Abolisi Lembong-Amnesti Hasto

JUMAT, 01 AGUSTUS 2025 | 07:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan amnesti bagi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuka babak baru dalam strategi rekonsiliasi nasional.

"Bukan sekadar keputusan legal tetapi juga simbol politik bahwa Prabowo sedang menegaskan arah pemerintahannya ke depan: merangkul, bukan memukul," kata Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Jumat 8 Agustus 2025.

Langkah monumental Prabowo, sebut Anto, tak lepas dari peran kunci politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, sosok yang selama ini menjadi penghubung penting antara kekuatan politik yang selama Pemilu 2024 saling berseberangan.


Tidak hanya sebagai Wakil Ketua DPR, Dasco juga sebagai arsitek komunikasi lintas partai dan aktor penting dalam konsolidasi elite nasional pascapemilu.

Langkah abolisi yang diberikan kepada Lembong, Co-Captain Tim Pemenangan Anies-Muhaimin yang pernah keras mengkritik kebijakan Prabowo, menjadi indikasi bahwa Prabowo tidak memandang lawan politik sebagai musuh yang harus dibinasakan. Sebaliknya, Prabowo menilai kompetisi politik sebagai dinamika demokrasi yang harus dijembatani oleh pemimpin negarawan.

Sementara itu, amnesti bagi Hasto yang saat ini terjerat kasus hukum terkait dugaan obstruction of justice menunjukkan bahwa Prabowo membuka ruang dialog politik dengan PDIP, rival terbesarnya dalam pemilu. Ini bisa diartikan sebagai gestur simbolik bahwa masa kompetisi telah berakhir, dan saatnya membangun bersama.

Anto mengungkapkan, meski keputusan abolisi dan amnesti secara formal berada di tangan presiden, namun dinamika politik di balik layar kerap melibatkan pertimbangan tim kecil yang sangat berpengaruh. Dalam hal ini, kata dia, nama Sufmi Dasco Ahmad patut disebut sebagai 'penata langkah damai.' 

"Jangan melihat abolisi dan amnesti sebagai upaya mengintervensi hukum. Justru ini adalah jalan hukum yang sah, dan digunakan untuk tujuan stabilitas dan harmoni bangsa. Dasco menurut saya paham betul etika dan manuver di antara garis ini," kata Anto. 

"Kita bisa menyebutnya sebagai maestro tak terlihat. Ia bekerja tenang tapi terukur. Jika rekonsiliasi ini berhasil maka Dasco adalah salah satu dalang cerdas di belakang layar. Perannya bukan hanya teknis tapi juga konseptual," tukasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya