Berita

Ilustrasi Buruh/Ist

Nusantara

Serikat Buruh:

Data BPS soal Kemiskinan Menurun Dinilai Menyesatkan

RABU, 30 JULI 2025 | 07:48 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Partai Buruh dan Koalisi Serikat Pekerja  menolak data kemiskinan 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Buruh menyebut angka kemiskinan yang diklaim menurun justru menyesatkan dan jauh dari realitas di lapangan.

Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menilai metodologi BPS sudah ketinggalan zaman. Menurutnya, BPS masih menggunakan standar negara miskin dengan ambang penghasilan USD 2,5 per hari.

Padahal Indonesia telah dikategorikan sebagai negara berpenghasilan menengah atas. Bila standar internasional diterapkan, kata Iqbal, jumlah orang miskin di Indonesia bisa tembus 190 juta jiwa. Kritik itu juga diperkuat dengan data PHK yang melonjak tajam. 


Litbang Partai Buruh mencatat 70 ribu buruh kehilangan pekerjaan hanya dalam empat bulan pertama 2025. Bahkan BPS sendiri mengakui angka PHK naik 32 persen dibanding tahun lalu. Anehnya, di saat PHK meroket dan daya beli ambruk, BPS justru mengklaim angka kemiskinan menurun.

"Ada yang salah dengan negara ini jika buruh terus kehilangan pekerjaan, tapi angka kemiskinan justru diklaim turun," tegas Iqbal lewat keterangan resminya, Rabu, 30 Juli 2025.

Situasi ini disebut Iqbal sebagai ironi yang menyakitkan, terutama bagi buruh yang terancam jatuh miskin namun tak mendapat jaminan sosial. 

Ia menyebut banyak pekerja terutama dari sektor tekstil dan retail telah di-PHK massal, sementara pemerintah dianggap menutup mata.

Sebagai respons, Partai Buruh dan KSP-PB merencanakan aksi besar-besaran secara serentak di 38 provinsi. Sedikitnya 75 ribu buruh akan turun ke jalan antara 15 hingga 25 Agustus. 

Mereka menuntut kebijakan yang lebih adil, perlindungan terhadap buruh, serta mendesak pemerintah menghentikan praktik manipulasi data yang menyesatkan publik.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya