Berita

Warga miskin ekstrem tahu 2023/RMOLSumut

Bisnis

Data Kemiskinan BPS Lebih Kecil dari Bank Dunia, Manipulasi?

SENIN, 28 JULI 2025 | 11:33 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Data kemiskinan penduduk Indonesia yang diungkap Badan Pusat Statistik (BPS) tidak menggunakan acuan terbaru Bank Dunia.

Ekonom Bright Institute, Prof Awalil Rizky mengatakan, Bank Dunia selalu mengidentifikasi ukuran garis kemiskinan internasional berdasarkan data pembaruan. Kondisi ini tidak dilakukan oleh BPS.

"Tampak bahwa BPS mengemukakan data tanpa merujuk pada pemutakhiran Bank Dunia. Pada saat mengemukakan (penurunan persentase kemiskinan ekstrem) 0,83 persen pada 2024, (BPS menggunakan) dasar pengeluaran di bawah 1,9 Dolar AS per hari per orang," kata ekonom Bright Institute, Prof Awalil Rizky, Senin, 28 Juli 2025.


BPS juga masih menggunakan perhitungan paritas daya beli atau purchasing power parity (PPP) tahun 2011 di saat Bank Dunia memakai PPP tahun 2017, dengan standar 2,15 Dolar AS.

"Pada siaran pers 25 Juli 2025, BPS menyajikan data kemiskinan ekstrem berdasar ukuran tersebut. Sementara itu, Bank Dunia telah memakai standar 3,00 Dolar AS dalam PPP tahun 2021. Jika dipakai (menggunakan cara Bank Dunia), maka jumlah penduduk miskin ekstrem tahun 2024 mencapai 15,42 juta orang atau 5,44 persen," jelasnya.

"Secara persentase terdapat selisih 0,43 persen poin, dan itu menyangkut lebih dari 1 juta orang," kata Prof Awalil.

Data BPS terbaru, angka kemiskinan diklaim turun menjadi 23, 85 juta orang per Maret 2025. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono menyebut, penurunan angka kemiskinan mencapai 210 ribu orang.

Pada September 2024, jumlah orang miskin di Indonesia 24,06 juta orang.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya