Berita

Tentara Kamboja/Net

Dunia

Perbandingan Kekuatan Militer Thailand dan Kamboja, Mana Lebih Unggul?

JUMAT, 25 JULI 2025 | 11:44 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Bentrokan di sepanjang perbatasan yang disengketakan Thailand dan Kamboja kembali pecah, menyulut kekhawatiran regional dan internasional atas potensi eskalasi lebih lanjut.

Konflik ini kembali mencuat sejak insiden pada Mei lalu yang menewaskan seorang tentara Kamboja. 

Ketegangan diplomatik yang menyusul kini telah berubah menjadi bentrokan bersenjata terbuka, dengan korban sipil dan militer terus bertambah.


Dalam konteks ini, perbandingan kemampuan militer kedua negara menjadi sorotan utama. 

Berikut adalah tinjauan kekuatan pertahanan Kamboja dan Thailand berdasarkan data dari Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), seperti dikutip dari The Independent pada Jumat, 25 Juli 2025.

Anggaran dan Personel Militer

Kamboja memiliki anggaran pertahanan sebesar  1,3 miliar dolar AS pada tahun 2024 dan sekitar 124.300 personel militer aktif. Kekuatan utamanya terletak pada 75.000 personel Angkatan Darat, didukung oleh 200 tank tempur dan 480 sistem artileri.

Sementara itu, Thailand, yang merupakan sekutu utama non-NATO bagi Amerika Serikat, memiliki anggaran militer jauh lebih besar, mencapai 5,73 miliar dolar AS, serta 360.000 personel militer aktif.

Tentara Thailand mencakup 245.000 pasukan, termasuk 115.000 wajib militer, dengan kekuatan tempur berupa 400 tank, 1.200 pengangkut personel lapis baja, dan 2.600 senjata artileri.

Angkatan Udara

Kamboja memiliki Angkatan Udara kecil dengan 1.500 personel, tidak memiliki pesawat tempur, dan hanya mengoperasikan 10 helikopter angkut, 10 pesawat angkut, serta 16 helikopter multiperan seperti Mi-17 dan Z-9 buatan Tiongkok.

Sebaliknya, Thailand memiliki salah satu kekuatan udara paling modern di Asia Tenggara, dengan 46.000 personel, 112 pesawat tempur, termasuk 28 F-16 buatan AS dan 11 Gripen Swedia, serta armada helikopter dan UAV canggih.

Angkatan Laut

Angkatan Laut Kamboja relatif kecil dengan 2.800 personel, terdiri dari 13 kapal patroli dan kapal tempur pesisir, serta 1 kapal pendarat amfibi.

Di sisi lain, Thailand memiliki kekuatan laut yang jauh lebih besar dengan hampir 70.000 personel, termasuk 23.000 marinir, satu kapal induk, 7 fregat, 68 kapal patroli dan kapal tempur pesisir, serta armada amfibi dan pesawat tempur laut sendiri.

Analisis Singkat

Secara kuantitatif dan kualitatif, militer Thailand unggul jauh dibandingkan Kamboja di semua matra, darat, laut, dan udara. 

Namun, pengamat IISS menilai bahwa potensi konflik panjang tetap berisiko tinggi bagi stabilitas kawasan, mengingat kerumitan sejarah dan sensitivitas nasionalisme di kedua negara.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya