Berita

Salah satu momen penggambilan gambar musikal berjudul "Berani Adalah Cahaya"/Ist

Hiburan

Film Berani Adalah Cahaya Terinspirasi Rm Mangunwijaya Pr

SABTU, 19 JULI 2025 | 02:04 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Sekelompok Orang Muda Katolik Paroki Wedi, Klaten, bersama umat Gereja Katolik St. Perawan Maria Bunda Kristus menggarap film musikal berjudul "Berani Adalah Cahaya".

Film yang disutradarai Rm Basilius Edy Wiyanto Pr ini menawarkan makna baru tentang keberanian, yang tak hanya soal fisik atau menentang larangan, tetapi sebagai cahaya dalam mengambil keputusan yang benar dan bermakna.

Film berdurasi 60 menit ini bercerita tentang anak-anak sekolah yang berani melanggar mitos dan memasuki hutan terlarang demi mencari bola voli. 


Di balik keputusan mereka, tersembunyi makna keberanian untuk mengikuti suara hati. Dalam narasi tersebut, keberanian bukan tindakan sembrono, tetapi wujud kesadaran terhadap nilai dan kebenaran, meskipun penuh risiko.

Proyek film ini melibatkan sekitar 90 orang dari berbagai unsur, mulai dari pemain, kru, hingga tim musik. Naskah ditulis oleh Paulus Muhammad Sodiq, sementara editing ditangani oleh Cornelius Teddy H. Musik dan lagu digarap oleh Emanuel Maria Venanto Rio Nursetyo. 

Rm Edy sendiri bertindak sebagai sutradara utama yang menggagas konsep dan nilai cerita.

"Nilai utama film ini terinspirasi dari pemikiran Rm YB Mangunwijaya Pr, seorang tokoh pendidikan anak-anak miskin yang dikenal dengan nama "Romo Kali Code," kata Rm Edy melalui siaran persnya, dikutip Sabtu 19 Juli 2025.

Rm YB Mangunwijaya Pr memperjuangkan pendidikan yang merata tanpa memandang suku dan agama, dengan menanamkan nilai eksploratif, kreatif, dan integral sebagai fondasi keberhasilan pendidikan anak.

Nilai pendidikan yang ditawarkan Rm Mangunwijaya Pr sangat sederhana tetapi menyentuh pada nilai yang ditawarkan kepada anak didik. 

Pendidikan anak dianggap berhasil ketika siswa dapat mewujudkan tiga nilai yakni: ekploratif, kreatif dan integral. 

Ketika dalam diri anak muncul tiga nilai ini, diyakini Rm Mangunwijaya, mental dan karakter anak akan terbentuk. Ketiga nilai ini kemudian menjadi warisan Rm Mangunwijaya, yang diperolehnya dari berbagai zaman kolonialisme, kemerdekaan dan zaman setelah kemerdekaan.

Ketika Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara, menurut Mangunwijaya, sebagaimana diceritakan Rm Edy, pendidikan merupakan sasana, salah satunya mencerdaskan para pejuang bangsa. 

Dari tangan Ki Hajar Dewantara, pendidikan menjadi proses pendampingan untuk membentuk watak atau karakter bangsa. Pendidikan tidak hanya mencerdaskan tetapi juga menginspirasi dan membuka wacana makna sebuah kata berani dari sebuah perjuangan kemerdekaan. 

Namun setelah kemerdekaan, pendidikan tidak mengalami perkembangan yang berarti. Tiga nilai pendidikan yang harusnya ada dan berkembang yakni, kreatif, ekploratif dan integral, ternyata tidak muncul, tidak kelihatan, dan diabaikan. Nilai-nilai itu hilang dari pendidikan anak-anak di hampir semua zaman atau orde pemerintahan.  

“Sekarang anak-anak kehilangan keceriaannya masa kecil. Mereka tidak bisa bermain karena terbebani oleh kurikulum atau bahkan asyik dengan gadget. Atau juga kurikulumnya dipaksakan," kata Rm Edy.

Pastor Paroki Gereja Wedi ini menjelaskan lebih lanjut. Indonesia adalah harta karun. Namun harta karun itu tidak menjadi milik bangsa Indonesia karena keberanian untuk memiliki negara, bangsa serta karakter tidak ditanamkan kepada anak-anak. Yang muncul kemudian adalah pembodohan, dikatakan kaya tetapi secara wujud Indonesia tidak dimiliki bangsa Indonesia.

Karena dana yang terbatas, Rm Edy mengaku, film ini dibuat dengan segala kemampuan optimal para pemain, penulis skenario, pemusik dan pendukung lain. 

Seluruh lokasi shooting berada di Giri Wening, Sengonkerep, Gedangsari, Gunung Kidul, mulai dari pedukuhan yang asri, rumah penduduk hngga bukit Giri Wening yang menampilkan kekayaan budaya dan alam yang menawan.

Ketika ditanya, kapan film Berani Adalah Cahaya akan diluncurkan ke masyarakat, Rm Edy mengatakan, masih rahasia. 




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya