Berita

Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto/Ist

Politik

Legislator Golkar Curiga Ada Kartel di Balik Beras Oplosan

KAMIS, 17 JULI 2025 | 15:06 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi VI DPR RI menduga adanya keterlibatan kartel dalam kasus beras oplosan yang diungkap Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Apalagi, terdapat 212 merek beras yang bermasalah dalam temuan tersebut.

"Bagaimana pengawasan dari Kementerian Perdagangan, ini kok bisa terjadi seperti ini, artinya jangan-jangan Pak Menteri (Budi Santoso) ini ada kartel jalur distribusi dan grosir ini, kok bisa ada oplosan," kata Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H Ganinduto dalam keterangannya, Kamis 17 Juli 2025.

Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu mengaku kaget dengan adanya temuan beras oplosan tersebut. Ia menyebut kasus ini sangat merugikan masyarakat.


Terlebih, kata Firnando, berdasarkan data yang diungkap Mentan Amran Sulaiman bahwa kerugian negara atas beras oplosan dalam 10 tahun terakhir mencapai Rp100 triliun.

"Ini sangat merugikan masyarakat, Mentan mendapatkan 80 persen dari sidaknya beras oplosan, 212 perusahaan beras diperiksa oleh polisi, dan Pak Mentan juga memberikan angka 10 tahun terakhir itu kerugian negara bisa Rp100 triliun atas kejadian oplosan ini," kata dia.

Wakil Rakyat dari Dapil Jawa Tengah (Jateng) I itu berharap Kemendag bisa menjelaskan secara rinci dalam rapat terkait pengawasan dari distribusi beras oplosan tersebut. Firnando kembali mengingatkan jika peredaran beras oplosan itu merupakan kasus yang harus diselesaikan secara serius oleh negara.

"Ini dampaknya langsung ke masyarakat, mana ada orang Indonesia yang enggak makan nasi, semua makan nasi, nah ini kalau misal oplosan begini, terus dampaknya kerusakan hati, ginjal, gangguan pencernaan, dan seterusnya," tandas Firnando.




Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya