Berita

Pengamat intelijen dan hubungan internasional, Surya Fermana/Ist

Politik

Pengamat Intelijen:

Prabowo Mainkan Diplomasi Cerdas Atasi Perang Tarif AS

KAMIS, 17 JULI 2025 | 01:28 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kepiawaian Presiden Prabowo Subianto dan tim negosiasi Indonesia dalam menghadapi perang tarif dengan Amerika Serikat layak mendapat apresiasi tinggi. 

Pada 15 Juli 2025, Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan tarif impor sebesar 19 persen untuk Indonesia, turun signifikan dari 32 persen. Kesepakatan ini mencerminkan keberhasilan tim negosiasi yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam memperjuangkan kepentingan nasional di tengah dinamika perdagangan global.

Trump menyebut kesepakatan ini memberikan AS akses penuh ke pasar Indonesia, sebuah capaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam pernyataannya, Trump memuji Prabowo sebagai pemimpin yang hebat, populer, kuat, dan cerdas. 


"Kami memiliki akses penuh ke Indonesia, semuanya. Ini kesepakatan yang bagus untuk kedua belah pihak," ujar Trump. 

Ia juga menyoroti potensi sumber daya Indonesia, seperti logam tanah jarang dan tembaga berkualitas tinggi, yang menjadi daya tarik besar bagi AS.

Namun, kesepakatan ini tidak tanpa komitmen besar dari Indonesia. Negara ini diwajibkan membeli produk energi AS senilai 15 miliar Dolar AS (sekitar Rp244 triliun), produk pertanian sebesar 4,5 miliar Dolar AS (sekitar Rp73 triliun), dan 50 pesawat Boeing 777. 

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan bahwa barang dari AS yang masuk Indonesia bebas tarif, menciptakan keuntungan perdagangan bagi AS. 

"Mereka membayar tarif di sini, kami tidak membayar apa pun di sana. Ini akan menghidupkan kembali industri kami," kata Lutnick.

Peran Prabowo sebagai pengawas tim negosiasi menjadi kunci keberhasilan ini. Menurut pengamat intelijen dan hubungan internasional, Surya Fermana, Prabowo terbukti memiliki langkah strategis dalam urusan diplomas. 

"Keberhasilan negosiasi tarif ini menunjukkan kecerdasan Prabowo dalam diplomasi internasional. Hubungan dagang dan militer yang kembali hangat dengan AS tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga mendukung visi Prabowo untuk membangun kekuatan militer dan pertahanan di kawasan, khususnya di Laut China Selatan," ujar Surya kepada RMOL, Rabu malam, 16 Juli 2025. 

Ia menambahkan, deal negosiasi dengan USA menunjukkan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo tidak seperti disangkakan banyak orang yang menilai Indonesia lebih pro-China, terutama ketika RI tergabung dalam BRICS. Prabowo mampu menunjukkan politik luar negeri RI tetap bebas aktif.

"Keberhasilan ini membuka peluang besar bagi Prabowo untuk kembali terpilih pada periode berikutnya. Rakyat melihat kepemimpinan yang tegas dan strategis dalam menghadapi tekanan global," jelasnya.

Kesepakatan ini menegaskan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo mampu bermain di panggung internasional dengan penuh percaya diri. Meski ada kewajiban finansial yang signifikan, langkah ini membuka peluang kerja sama yang lebih luas di bidang ekonomi dan militer, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor kunci di Asia Tenggara. 

"Diplomasi cerdas Prabowo telah mengubah tantangan menjadi peluang, menunjukkan bahwa politik luar negeri bebas aktif tetap menjadi landasan kuat Indonesia," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya