Berita

Presiden AS, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Setuju Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Minta Uni Eropa yang Bayar

SENIN, 14 JULI 2025 | 14:18 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa Washington akan mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina, dengan syarat biaya pengiriman tersebut akan sepenuhnya ditanggung oleh Uni Eropa. 

Hal itu disampaikan Trump kepada wartawan pada Senin, 14 Juli 2025, sesaat setelah kembali ke Washington melalui Pangkalan Gabungan Andrews.

"Saya belum menyepakati jumlahnya, tetapi mereka akan memiliki beberapa karena mereka memang membutuhkan perlindungan, tetapi Uni Eropa yang menanggungnya. Kami tidak membayar apa pun untuk itu, tetapi kami akan mengirimkannya," ujar Trump, seperti dimuat Reuters. 


Pernyataan ini menandai perubahan pendekatan Trump terhadap dukungan militer untuk Ukraina, yang sebelumnya sempat tertahan karena kekhawatiran atas ketersediaan persediaan senjata dalam negeri Amerika. 

Dalam kesempatan yang sama, Trump juga melontarkan sindiran kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. 

"Kami akan mengirimkan Patriot kepada mereka, yang sangat mereka butuhkan karena Putin telah mengejutkan banyak orang. Dia berbicara manis lalu mengebom semua orang di malam hari. Sedikit masalah di sana. Saya tidak menyukainya," kata Trump.

Trump juga mengonfirmasi bahwa dirinya akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO yang baru, Mark Rutte, di Gedung Putih pada hari yang sama. 

Pertemuan ini dilakukan setelah Trump mengklaim adanya kesepakatan dengan NATO untuk menanggung biaya pengiriman senjata ke Ukraina.

"Kami mengirim senjata ke NATO, dan NATO membayar senjata tersebut, 100 persen. Jadi yang kami lakukan adalah senjata yang dikirim akan diberikan kepada NATO, dan kemudian NATO akan memberikan senjata tersebut (ke Ukraina), dan NATO yang membayarnya," ungkap Trump. 

Ia menambahkan bahwa kesepakatan tersebut dicapai pada KTT NATO terakhir, dan menegaskan NATO akan mengganti seluruh biaya senjata tersebut.

Pekan lalu, Departemen Pertahanan AS sempat menghentikan pengiriman rudal dan amunisi pertahanan udara ke Ukraina dengan alasan penilaian ulang terhadap stok nasional. Namun, keputusan tersebut kemudian dibatalkan menyusul arahan langsung dari Trump.

Pentagon dalam pernyataan terpisah menyebutkan bahwa kelanjutan pengiriman senjata dimaksudkan untuk memastikan Ukraina dapat mempertahankan diri sementara kita berupaya mengamankan perdamaian abadi dan memastikan pembunuhan berhenti.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya