Berita

Ketua Koordinator Wartawan Parlemen (KWP) Ariawan/Ist

Politik

Ketua KWP:

Media Kritis dan Konstruktif Kunci Demokrasi Sehat

SABTU, 12 JULI 2025 | 07:13 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Dalam rangka memperkuat pilar demokrasi, Koordinator Wartawan Parlemen (KWP) menegaskan komitmennya untuk menjaga peran media sebagai mitra kritis yang konstruktif terhadap lembaga-lembaga negara. 

Insan pers tidak sekadar menjadi peliput pasif, tetapi berperan sebagai penjaga marwah demokrasi melalui peliputan yang independen dan bertanggung jawab.

Demikian disampaikan Ketua KWP Ariawan dalam sambutannya pada acara Gathering Media dengan MPR RI bertajuk "Penguatan Tata Kelola Sumber Daya Alam Melalui Publikasi Media dalam Mendukung Pembagunan Daerah", di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu 12 Juli 2025. 


“Media adalah bagian dari pilar demokrasi. Kalau ada yang keliru, kami wajib menyampaikan. Tapi di saat yang sama, kami juga siap bersinergi untuk membangun,” ujar Ariawan. 

Acara ini turut dihadiri Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal, Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Abraham Lunggana, Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah, serta perwakilan dari Biro Humas DPD RI dan lembaga terkait lainnya.

Dalam forum tersebut, Ariawan menggarisbawahi pentingnya relasi sehat antara media dan lembaga negara, khususnya parlemen. Ia menyebut bahwa wartawan parlemen selama ini tidak hanya bertugas memberitakan dinamika lembaga DPR, MPR, dan DPD, tetapi juga turut menghidupkan ruang diskusi publik.

“Hari ini ada 580 wartawan yang meliput di DPR, berasal dari 211 media. Namun yang menjadi anggota aktif KWP hanya 180 orang. Gathering ini hanya bisa diikuti oleh 90 peserta karena keterbatasan kuota,” kata Ariawan.

Ariawan lantas menyebut bahwa kolaborasi antara media nasional dan pemerintah daerah menjadi kunci untuk mengangkat potensi lokal ke panggung nasional bahkan internasional.

“Kami siap bantu menyampaikan cerita-cerita baik dari daerah, termasuk Lombok. Ini bukan soal pencitraan, tapi memperluas perspektif publik tentang Indonesia yang kaya dan beragam,” katanya.

Ia menambahkan bahwa media memiliki peran lebih dari sekadar menyampaikan informasi, yaitu mendidik publik, mengawasi kebijakan, dan mendorong partisipasi warga.

Lebih jauh, Ariawan menegaskan bahwa KWP akan tetap menjaga independensi dan objektivitas. Ia menyebut bahwa kritik dari media bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk mengoreksi dan memperbaiki.

“Demokrasi sehat hanya bisa tumbuh jika ada keterbukaan dan kolaborasi. Kritik kami bukan kebencian, tapi bentuk tanggung jawab publik,” pungkasnya.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya