Berita

Presiden Brasil Lula Da Silva dan Presiden AS Donald Trump/Net

Dunia

Brasil Kecam Tarif 50 Persen, Presiden Lula Ancam Balas Trump

KAMIS, 10 JULI 2025 | 14:46 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Brasil mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif hingga 50 persen terhadap negeri Samba. 

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memperingatkan bahwa negaranya siap membalas kebijakan sepihak dengan langkah serupa.

Melalui pernyataan resmi, kantor kepresidenan Brasil menegaskan bakal mengaktifkan "Hukum Timbal Balik Ekonomi" yang baru disahkan tahun ini. 


Undang-undang tersebut memberikan kewenangan bagi Brasil untuk merespons setiap pembatasan perdagangan, investasi, maupun kekayaan intelektual secara proporsional terhadap negara mana pun yang memberlakukan kebijakan sepihak.

“Setiap langkah menaikkan tarif secara sepihak akan dibalas sesuai dengan Undang-Undang Timbal Balik Ekonomi Brasil,” bunyi pernyataan resmi tersebut, dikutip Reuters pada Kamis, 10 Juli 2025.

Brasil juga akan mengenakan tarif balasan hingga 50 persen terhadap produk-produk asal AS. Situasi ini berpotensi memicu perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di benua Amerika.

Selain menyoroti kebijakan tarif, Lula juga menuding Trump telah berupaya mencampuri urusan hukum domestik Brasil. 

Di sektor perdagangan, Lula juga menolak alasan Trump yang menyebut tarif itu diberlakukan karena defisit perdagangan AS dengan Brasil. 

Mengutip data resmi pemerintah AS, Negeri Paman Sam menikmati surplus perdagangan barang sebesar 7,4 miliar Dolar AS pada 2024.

Sebelumnya, Trump mengumumkan pengenaan tarif 50 persen terhadap Brasil dalam sebuah surat resmi yang berlaku mulai 1 Agustus mendatang. Kebijakan ini muncul di tengah ketegangan antara Trump dan Lula, yang sempat memanas saat Lula menyindir Trump dalam forum BRICS.

“Dunia telah berubah. Kami tidak menginginkan seorang kaisar. Kita adalah negara berdaulat. Jika dia merasa bisa mengenakan tarif, negara lain juga berhak mengenakan tarif," tegas Lula saat ditanya wartawan soal ancaman tarif dari Trump.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya