Berita

Acara bertajuk 'Senior Officials Training Course on Blue Economy Development and Enviromental Protection for ASEAN countries' di Haikou, Hainan, China, Senin, 7 Juli 2025/RMOL

Politik

Indonesia Mitra Penting China dalam Belt and Road Initiative

RABU, 09 JULI 2025 | 02:52 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Skema Belt dan Road Initiative (BRI) yang didengungkan China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping memiliki implikasi besar di Kawasan.

Konsep yang dahulu dikenal One Belt, One Road (OBOR) ini bercita-cita untuk menghubungkan antara Asia dengan Eropa dan Afrika melalui jalur darat serta laut (jalur sutra maritim). Dengan kata lain, China ingin menguasai perdagangan dunia lewat jalur strategis untuk kepentingan ekonominya.

Pada konsep itu, China ingin mengajak dunia khususnya negara-negara yang dilewati jalur tersebut mencapai kesejahteraan bersama dan membangun satu komunitas besar dalam kepentingan ekonomi.


Indonesia yang terletak di antara dua benua (Asia dan Australia), serta dua samudera (Hindia dan Pasifik) menjadi mitra penting dalam implementasi konsep tersebut.

Demikian dikatakan peneliti dari China Institute for Reform and Development (CIRD), Ma Chao saat menjadi pemateri dalam acara 'Senior Officials Training Course on Blue Economy Development and Enviromental Protection for ASEAN countries' di Haikou, Hainan, China, Senin, 7 Juli 2025.

"Indonesia adalah partner penting untuk China untuk memberikan dukungan secara internasional dalam menghubungkan Asia, Eropa dan Afrika," kata Ma Chao.

Ia pun menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak manfaat dalam pembangunan dan konektivitas jalur perdagangan. Maka dari itu, pihaknya berharap kerja sama yang intensif dapat terjalin di antara kedua negara.

"Saya berpikir kebijakan Indonesia juga akan sejalan sehingga perlu adanya sharing teknologi yang dikembangkan (khususnya) di bidang kemaritiman," pungkas dia.

Indonesia sejak pemerintahan Joko Widodo pada 2014 memiliki konsep poros maritim dunia dan tol laut sebagai turunannya untuk meningkatkan konektivitas perdagangan antarpulau. Hal itu terus berlanjut hingga pemerintahan Prabowo Subianto saat ini.

Pelatihan yang digelar CIRD itu berlangsung dari 2-22 Juli 2025 dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti kunjungan ke beberapa tempat di Hainan yang terkait dengan pembangunan Blue Economy. Dalam peliputan khusus RMOL di lokasi, selain perwakilan dari Indonesia, acara ini pun diikuti oleh perwakilan beberapa negara di antaranya Malaysia, Thailand, Liberia dan Kosta Rika.      

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya