Berita

Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS)/Ist

Politik

FKMPS: Waspadai Distorsi Sejarah Baru

SELASA, 08 JULI 2025 | 20:42 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) menilai rencana Kementerian Kebudayaan RI untuk menulis ulang sejarah Indonesia sebagai langkah monumental yang layak didukung oleh seluruh komponen bangsa. 

Ketua Dewan Penasehat FKMPS Laksamana (Purn) Tedjo Edhie Pudjiatno mengatakan, hal ini merupakan momentum strategis untuk menyusun narasi sejarah nasional yang lebih Indonesia-sentris dan membangun karakter kebangsaan.

"FKMPS mendukung sepenuhnya agenda penulisan ulang sejarah yang membebaskan narasi bangsa dari glorifikasi terhadap kekuatan luar dan memusatkan pada nilai, peran, serta perjuangan rakyat Indonesia sendiri," kata Tedjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Selasa 8 Juli 2025.


Sementara itu, Ketua Dewan Pembina FKMPS Heppy Trenggono mengingatkan, pemerintah agar tidak tergesa-gesa dalam proses penulisan ulang ini. 

Menurut Heppy, penulisan sejarah memerlukan pendekatan yang hati-hati, jujur, dan komprehensif. Proses yang terburu-buru sangat berisiko menghasilkan distorsi baru dan bahkan memicu perpecahan.

“Sejarah tidak boleh ditulis dengan tergesa-gesa. Ia harus ditulis dengan integritas, disusun oleh mereka yang memahami makna bangsa, dan mampu melihat dengan mata hati serta kebijaksanaan,” ujar Heppy.

FKMPS menegaskan bahwa penulisan ulang sejarah harus dilengkapi dengan tim yang terpercaya dan objektif, serta membuka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi publik, terutama para peneliti dan tokoh dari berbagai kalangan yang memiliki kredibilitas akademik dan komitmen kebangsaan.

"Jangan sampai semangat meluruskan sejarah justru melahirkan distorsi baru yang lebih berbahaya," ungkap Heppy.

Intinya, dijelaskan Heppy, FKMPS mengapresiasi dan mendukung inisiatif Kementerian Kebudayaan untuk menulis ulang sejarah Indonesia. Namun prosesnya harus dilakukan dengan melibatkan pihak yang lebih luas untuk menjamin penulisan dilakukan dengan jujur.

Heppy memaparkan, FKMPS menyatakan kesiapan penuh untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan proses penulisan ulang sejarah ini berjalan dengan integritas, kecermatan, dan keberpihakan total kepada kepentingan bangsa Indonesia.

"Tujuan baik dari pemerintah ini untuk menulis sejarah ini harus kita dukung bersama. FKMPS siap menjadi mitra pemerintah dalam hal ini," pungkas Heppy.

Diketahui, tokoh-tokoh yang tergabung dalam FKMPS antara lain Laksamana (Purn) Tedjo Edhie Pudjiatno, Batara Hutagalung, Heppy Trenggono, Prof. Taufik Abdullah, Prof. Makarim Wibisono, Rudi Gunawan, Prof. Yuddy Chrisnandi,  Mufti Mubarok, Prof Lily Wasitova, Bambang Wiwoho, Laksda (Purn) Surya Wiranto, serta banyak tokoh bangsa lainnya.



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya