Berita

Kepala PCO, Hasan Nasbi/Repro

Politik

Airlangga Menuju Washington, Istana Optimis Tarif Trump Bisa Dinego

SELASA, 08 JULI 2025 | 14:15 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah Indonesia menyatakan optimisme tinggi terhadap kelanjutan negosiasi dagang dengan Amerika Serikat, menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang memperpanjang masa jeda kebijakan tarif hingga 1 Agustus 2025. 

Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa tim negosiasi Indonesia sudah berada di Washington DC. Sementara pemimpin delegasi yakni Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam perjalanan dari Rio de Janeiro, Brasil.

“Pagi ini tim negosiasi kita yang akan melanjutkan diskusi itu sudah berada di DC dan Bapak Menteri Koordinator Perekonomian sedang dalam perjalanan dari Rio menuju DC. Tadi saya kontak, beliau sedang dalam perjalanan dari Rio menuju DC,” ujar Hasan dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.


Hasan menjelaskan bahwa masa jeda 90 hari yang diberikan sebelumnya oleh pemerintah AS sebenarnya berakhir pada 9 Juli. Namun, Presiden Trump mengumumkan perpanjangan hingga awal Agustus, memberikan ruang tambahan untuk perundingan.

“Besok 9 Juli kan? Harusnya itu berakhir besok. Tapi kemudian dalam keterangan terbaru yang diberikan oleh Presiden Trump, itu kan dimulainya 1 Agustus. Itu artinya dia mundurkan waktu untuk memberikan ruang untuk perpanjangan diskusi dan negosiasi,” jelas Hasan. 

“Dan dalam surat itu juga Presiden Trump juga nyatakan masih ada peluang untuk bicarakan ini, untuk diturunkan," kata dia lagi.

Dengan perpanjangan waktu ini, pemerintah melihat adanya peluang signifikan untuk mencapai hasil yang menguntungkan. 

“Artinya ada beberapa minggu kesempatan kita untuk bernegosiasi. Dan bangsa kita, pemerintah kita sangat optimis dengan negosiasi,” jelasnya. 

Hubungan diplomatik yang baik antara Indonesia dan Amerika Serikat dinilai Hasan sebagai modal penting dalam proses perundingan tersebut. 

“Karena kita juga tahu kita berhubungan baik dengan semua negara. Termasuk Amerika Serikat, selama ini kita berhubungan sangat baik. Dan tentu hubungan baik itu bisa menjadi modal sosial yang bagus untuk melanjutkan diskusi dan negosiasi di sana," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya