Berita

Presiden AS, Donald Trump/Net

Dunia

Netanyahu Nominasikan Trump Raih Nobel Perdamaian

SELASA, 08 JULI 2025 | 13:57 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara mengejutkan mengumumkan telah menominasikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. 

Pernyataan itu disampaikan saat pertemuan keduanya di Ruang Biru Gedung Putih pada Senin malam waktu setempat, 7 Juli 2025.

Dalam pertemuan yang diwarnai makan malam resmi, Netanyahu menyerahkan langsung salinan surat nominasi yang telah ia kirimkan ke Komite Nobel. 


Netanyahu memuji peran Trump dalam menciptakan Perjanjian Abraham dan mendorong upaya perdamaian lebih luas di Timur Tengah.

“Saya memberikan Anda salinan surat nominasi yang memang pantas, karena presiden telah membuat Perjanjian Abraham. Ia sedang menempa perdamaian saat kita berbicara, di satu negara dan satu wilayah demi satu wilayah,” ujar Netanyahu dalam sambutannya, seperti dimuat Axios. 

Trump tampak terkejut dan tersentuh saat menerima dokumen tersebut.

“Saya tidak tahu ini. Wah. Terima kasih banyak. Terutama dari Anda, ini sangat berarti,” jawab Trump, sambil tersenyum kepada Netanyahu.

Nominasi ini diumumkan saat Trump tengah mengintensifkan tekanan kepada Israel dan Hamas agar menerima usulan kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. 

Proposal tersebut, yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, juga mencakup pembebasan 10 sandera hidup dan 18 jenazah korban konflik.

Netanyahu bukan satu-satunya tokoh yang mengusulkan Trump sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Perdamaian. 

Anggota Kongres AS Buddy Carter (R-Ga.) juga mengajukan nominasi bulan lalu atas peran Trump dalam menjembatani gencatan senjata antara Israel dan Iran yang berlangsung selama 12 hari.

Pemerintah Pakistan bahkan sempat menyatakan akan mencalonkan Trump untuk Hadiah Nobel tahun 2026, karena kontribusinya dalam meredakan ketegangan dengan India. 

Namun, dukungan itu berubah menjadi kecaman setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran yang menandai berakhirnya konflik regional tersebut.

Sementara itu, anggota parlemen Ukraina Oleksandr Merezhko sempat menominasikan Trump tahun lalu, namun kemudian menyatakan akan menarik dukungannya.

Meski Trump telah beberapa kali masuk dalam nominasi sebelumnya, pencalonan kali ini datang dengan latar yang lebih kompleks. 

Ketegangan geopolitik, kontroversi kebijakan luar negeri AS, serta dinamika politik domestik membuat kemungkinan Trump menerima Nobel tetap menjadi perdebatan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya