Berita

Dalai Lama/Net

Dunia

India Dukung Dalai Lama Tentukan Penerus, Tolak Intervensi Tiongkok

JUMAT, 04 JULI 2025 | 16:12 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

India menyatakan dukungannya terhadap hak Dalai Lama untuk menentukan sendiri penerusnya pada ulang tahunnya yang ke-90. 

Sikap tersebut secara langsung bertentangan dengan klaim Tiongkok bahwa mereka memiliki wewenang untuk menyetujui suksesi pemimpin spiritual Tibet tersebut.

Menteri Urusan Parlemen dan Minoritas India, Kiren Rijij menegaskan bahwa tidak ada satupun pihak luar yang berhak mencampuri atau menentukan siapa pengganti Dalai Lama.


"Hanya dia (Dalai Lama) atau lembaganya yang berwenang membuat keputusan itu. Para pengikutnya sangat meyakini hal itu. Penting bagi para pengikutnya di seluruh dunia bahwa dia memutuskan penggantinya," tegasnya, seperti dimuat Reuters pada Jumat, 4 Juli 2025. 

Dalai Lama sendiri telah menyampaikan dalam pesan videonya bahwa hanya Gaden Phodrang Trust, lembaga yang ia dirikan, yang memiliki otoritas untuk mengidentifikasi reinkarnasi atau penerusnya kelak.

Pernyataan tersebut secara tersirat menolak klaim Tiongkok yang menyatakan memiliki hak untuk menyetujui suksesi Dalai Lama berdasarkan preseden dari masa kekaisaran. 

Beijing berulang kali menyebut Dalai Lama sebagai tokoh separatis yang berupaya memecah belah wilayah kedaulatan Tiongkok.

Sebagai respons, Kementerian Luar Negeri Tiongkok memperingatkan India agar tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka, dan mendesak New Delhi untuk berhati-hati dalam kata-kata maupun tindakannya.

"Kami berharap pihak India akan sepenuhnya memahami sifat yang sangat sensitif dari isu-isu terkait Tibet, mengakui sifat separatis anti-Tiongkok dari Dalai Lama ke-14," kata juru bicara Mao Ning dalam konferensi pers rutin hari Jumat.

Pemerintah India sendiri belum mengeluarkan tanggapan resmi terhadap pernyataan Tiongkok maupun mengenai rencana suksesi Dalai Lama.

India menjadi rumah bagi sekitar 100 ribu pengungsi Tibet, termasuk Dalai Lama yang melarikan diri dari Tibet ke India pada tahun 1959 setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan Tiongkok. 

Sejak itu, komunitas Tibet di India bebas menjalankan kehidupan beragama dan kegiatan budayanya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya