Berita

Rapat kerja Badan Anggaran DPR RI bersama Kementerian Keuangan membahas pelaksanaan APBN 2025 semester pertama, Gedung Nusantara II, Kompleks DPR, Senayan, Selasa, 1 Juli 2025/RMOL

Bisnis

Ini Biang Kerok Pendapatan Negara Turun Menurut Sri Mulyani

SELASA, 01 JULI 2025 | 18:27 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pendapatan negara pada semester I tahun anggaran 2025 ini mengalami penurunan. 

Hal ini disebabkan karena pemerintah membatalkan penerapan PPN 12 persen dan juga dividen BUMN.

Dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pendapatan negara pada semester I ini mencapai Rp1451,6 triliun secara bruto. Tapi secara netto, adalah Rp1.201,8 triliun. Terjadinya, perbedaan angka ini disebabkan karena adanya restitusi. 


Sri Mulyani mengatakan biang kerok dari melemahnya pendapatan negara di semester I TA 2025 ini karena adanya kegiatan ekonomi yang melemah, serta batalnya kenaikan PPN.

“Kita lihat dari sisi semester 1 terhadap total target masih di 48,3 persen. Dibandingkan dengan 3 tahun terakhir memang lebih rendah karena adanya beberapa tadi sudah dilihat ada beberapa kegiatan ekonomi yang melemah,” kata Sri Mulyani dalam rapat di Kompleks Parlemen, Selasa, 1 Juli 2025.

“Selain juga ada beberapa measure, seperti PPN 12 persen yang tidak jadi diberlakukan, atau hanya diberlakukan pada barang mewah, itu menyebabkan kita kehilangan target yang sebesar Rp71 triliun di APBN 2025 ini. Ini tentu mempengaruhi kinerja kita,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, naiknya harga migas juga mempengaruhi melemahnya APBN, dari asumsi yang menyebabkan penerimaan relatif lebih rendah. 

Meski demikian, menkeu tiga periode ini mengatakan jika merujuk pada kuartal 1 (Q1) ke kuartal 2 (Q2) terjadi kenaikan pendapatan.

“Dalam hal ini kita lihat Rp791 T. Ini kalau dibandingkan kuartal 4 di tahun 2024 semester satu, semester duanya Rp779 T  ini lebih tinggi. Namun semester satu kita lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” bebernya.

Ia mengatakan kuartal pertama pada tahun 2025 ini, mengalami tekanan, karena batalnya menaikkan PPN, hingga BUMN yang deviden.

“Ini menggambarkan Q1 2025 kita cukup mengalami tekanan dari sisi pendapatan negara, terutama beberapa hal tadi measure seperti PPN yang tidak jadi di-collect namun juga dividen dari BUMN yang tidak dibayarkan karena sekarang dipegang Danantara itu sekitar Rp80 T. Jadi sebetulnya pendapatan negara mengalami tekanan baik dari PPN maupun dividen BUMN sebesar Rp150 T sendiri 80+70,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya