Berita

Citra satelit lokasi nuklir Fordo di Iran tengah, dekat kota Qom/Net

Dunia

Politikus AS Yakin Program Nuklir Iran Terganggu setelah Gempuran di Tiga Lokasi

JUMAT, 27 JUNI 2025 | 07:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Senator Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa telah terjadi kerusakan pada program nuklir Iran, setelah digempur habis oleh Israel dan Amerika Serikat (AS).

Senator Mark Warner, anggota senior Komite Intelijen Senat, mengatakan hal tersebut dengan nada hati-hati setelah pejabat pemerintahan Trump memberikan pengarahan rahasia kepada majelis pada Kamis 26 Junin 2025 waktu setempat.. 

"Jelas, kerusakan telah terjadi pada program nuklir Iran," kata Warner. 


Namun begitu, butuh waktu untuk mendapatkan kejelasan tentang seberapa besar kerusakannya.

"Hal yang membuat saya khawatir adalah ketika orang mengambil kesimpulan terlalu dini. Maksud saya, jelas, presiden berkomentar pada Sabtu malam, sebelum penilaian apa pun, tentang 'kehancuran total'," katanya, seperti dikutip dari CNN. 

Namun, katanya,  jika ternyata laporan itu tidak benar, apakah itu akan menenangkan rakyat Amerika? 

Pernyataan itu muncul di tengah laporan yang saling bertentangan tentang tingkat kerusakan akhir yang terjadi pada program nuklir Teheran. 

Serangan AS ke tiga situs nuklir Iran pada Minggu 22 Juni 2025 diklaim berhasil menghancurkan seluruhnya serta melenyapkan kemampuan Iran dalam memproduksi senjata nuklir.

Situs-situs yang diserang yakni Natanz, Fordo, dan Isfahan.

Intelijen AS sebelumnya menyebut serangan terhadap fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan inti program nuklir Teheran. Laporan ini berdasarkan penilaian awal yang dilakukan Komando Pusat AS (CENTCOM).

Namun, Presiden AS Donald Trump melalui unggahan di Truth Social membantah laporan ini. Trump menyatakan situs-situs nuklir Iran benar-benar hancur.

"SITUS-SITUS NUKLIR IRAN SUDAH BENAR-BENAR HANCUR!," kata Trump dalam unggahan di Truth Social, seperti dikutip AFP.

Iran sendiri telah mengakui bahwa situs-situs nuklirnya rusak parah akibat gempuran Israel dan AS. Hal itu telah dikonfirmasi oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.

"Ya, instalasi nuklir kami rusak parah," kata  Esmaeil Baghaei.

Senator Elissa Slotkin, mantan analis CIA dan anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan, "masih terlalu dini untuk mengetahui secara pasti berapa kerusakan akibat pertempuran, dan itu wajar." 

Namun, seperti Warner, Slotkin mengatakan bahwa apa yang didengarnya dari para pejabat tentang serangan itu adalah hal yang penting, bukan saja untuk mengetahui kemunduran program tetapi juga dalam terhadap mentalitas rezim. 

Dia menekankan bahwa komunitas intelijen dan militer harus bersikap nonpartisan. Militer melakukan serangan dan kemudian badan intelijen menilai kerusakannya, meskipun membutuhkan waktu. 

Senator Lindsey Graham dari Republik mengatakan, "Apakah kita telah melenyapkan keinginan mereka untuk memiliki senjata nuklir?' 

Ia juga menambahkan, "Di sinilah kita berada. program tersebut telah dilenyapkan di tiga lokasi tersebut."

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya